Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilpres 2019

Ingatkan KPU agar Tak Curang, Amien Rais: Akan Ada Mahkamah Sejarah dan Mahkamah Akhirat

Amien Rais juga menyangkutpautkan perkara iman terkait tugas berat yang dijalani KPU.

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Mantan Ketua Umum PAN Amien Rais. 

TRIBUNSOLO.COM - Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, kembali memposting video di akun Instagramnya soal Pemilu 2019.

Kali ini, Amien Rais mengunggah video berisi nasehat untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dalam videonya, Amien Rais menyinggung soal amanah berat yang harus diemban KPU.

Amien Rais juga menyangkutpautkan perkara iman terkait tugas berat yang dijalani KPU.

Prabowo Menolak Utusan Jokowi, Djoko Santoso: Tidak Ada Kompromi

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) ini lantas menyinggung soal mahkamah akhirat yang kelak akan dijalani semua orang, termasuk anggota KPU.

Oleh karena itu Amien Rais meminta semua pegawai KPU dari atas sampai bawah untuk berlaku jujur.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bismillahirohmanirohim. Saya punya sepotong nasehat untuk kawan-kawan KPU," buka Amien dalam video yang diunggah akun Instagram @amienraisofficial, Kamis (25/4/2019).

"(Bukan untuk) para komisionernya, tapi juga para staf semua saja. Bahwa hidup di dunia ini akan pasti menghadapi mahkamah sejarah maupun yang lebih penting lagi mahkamah akhirat," tambah Amien.

Amien Rais Beri Peringatan ke KPU Jika Berbuat Curang: Hati-hati Anda Akan Berurusan dengan Rakyat

Amien lantas mengingatkan soal baik dan buruk yang dikerjakan manusia pasti akan dipertanggungjawabkan.

"Apa yang kita kerjakan, baik atau buruk itu akan dikenang dalam sejarah," tegas Amien.

"Apalagi kalau mahkamah akhirat itu kita ingat, tidak akan sedikitpun bisa lepas. Jadi saudara-saudara KPU yang masih punya secercah iman, tolong, tolong, tolong jangan curang, jangan curang, jangan curang ya," tutur Amien.

Ia pun mengucapkan salam sebagaimana seperti video-video sebelumnya.

TKD Jokowi-Maruf Solo Berharap Ada Jaminan Asuransi bagi Petugas Pemilu 2019 yang Meninggal Dunia

"Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Allahuakbar. Merdeka!" tutup Amien Rais.

Video nasehat Amien Rais untuk KPU itu lantas menuai komentar warganet.

Sebelumnya, Amien Rais dalam sebuah video juga sempat mengkritisi KPU dan berkomentar soal quick count yang ditayangkan di stasiun televisi.

Menurut Amien ia belum pernah menyaksikan proses demokrasi yang ugal-ugalan seperti halnya Pemilu 2019.

"Saya belum pernah menyaksikan sebuah proses pembusukan demokrasi yang segawat dan seugal-ugalan seperti yang kita lihat dalam pilpres tahun ini," buka Amien Rais.

Lanjut Amien Rais, ia menyebut ada 4 stasiun televisi yang menayangkan hasil quick count saat hari H Pemilu 2019.

Amien Rais tidak menyebut 4 stasiun televisi yang dimaksud.

"Bagaimana mungkin kita melihat 4 televisi secara serentak pada hari H menayangkan Quick Count yang menang sesungguhnya 02. Tapi dalam dua menit dirubah sama sekali, dibalik untuk kemenangan 01," tambah Amien.

Tak cukup sampai di situ, ayah Hanum Rais ini juga mengkritik proses entry data yang menurutnya bertujuan memangkas suara 02 Prabowo-Sandi.

"Juga entry data sampai sekarang ini kita lihat untuk memangkas 02, untuk memenangkan 01 secara maaf ya, secara ugal-ugalan," terang dia.

Lalu kasus pembakaran gudang kotak suara tak luput dari pandangan Amien Rais.

Di akhir video, Amien Rais memperingatkan KPU agar tak curang.

Menurutnya kredibilitas KPU saat ini sudah diragukan rakyat.

Oleh karena itu Amien Rais mengatakan KPU akan berhadapan dengan rakyat jika mencoba berbuat curang.

"Demikian juga pengalihan kotak suara, pembakaran beberapa gudang suara, dan lain-lain lah ya. Karena itu saya mengatakan KPU sudah makin tipis kredibilitasnya. Jadi anda akan berurusan dengan rakyat yang sudah tidak percaya lagi pada KPU. Allahuakbar. Merdeka," tegas Amien.

Respons KPU Dituding Curang

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menegaskan, tak ada kecurangan yang dilakukan oleh pihaknya terkait data Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng).

Jika terjadi kesalahan entry data C1 ke Situng, maka bisa dilakukan perbaikan terhadap data tersebut.

Komisioner KPU Viryan Azis mengatakan, justru melalui Situng, publik bisa membandingkan akurasi data yang ditampilkan dengan scan C1.

Ia menyebutkan, jika KPU memiliki niat curang maka seharusnya data penghitungan yang dicatat di C1 yang diubah, bukan data yang ditampilkan di Situng.

"Kalau misalnya ada jajaran kami yang mau melakukan kecurangan ya ini (C1) diubah-ubah dulu dong."

"Lah kan ini C1 enggak diubah."

"Mikir gitu kalau yang mau bilang curang," kata Viryan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019).

Publik bisa memantau Situng dan mencocokkan data yang ditampilkan dengan scan C1.

"Jika ada yang tidak sinkron, hal tersebut karena human error."

"Jika menemukan ketidakcocokan, publik bisa melaporkannya ke KPU, dan akan dilakukan perbaikan terhadap data yang keliru tersebut.

Ia juga mengingatkan bahwa Situng tidak menentukan hasil akhir pemilu yang ditetapkan KPU.

Situng dibuat sebagai bentuk transparansi KPU kepada publik atas rekapitulasi suara pemilu.

"Sebgian besar masyarakat tahu (kesalahan entry data) karena membandingkan entry-nya berapa sih, terus dilihat hasil scan (C1) kok beda sih (dengan entry data)."

"Jangan-jangan curang, kan gitu," ujar Viryan, dikutip TribunSolo.co, dari Kompas.com.

"Kalau yang ngerti ini keliru entry, laporkan kepada kami," lanjut dia.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat, hingga Rabu (24/4/2019) sore, ditemukan 105 kesalahan entry data scan C1 ke Situng.

Jumlah ini berasal dari laporan masyarakat dan pengawasan internal KPU.

Dari 105 kesalahan entry data, sebanyak 64 data telah diperbaiki.

Sementara, 41 lainnya saat ini sedang dalam perbaikan.

Artikel ini telah dipublikasikan Kompas.com dengan judul: KPU: Mikir kalau Mau Bilang Curang

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved