Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Said Didu Protes ke Mahfud MD Gara-gara Dituding Memprovokasi soal Pernyataan 'Garis Keras'

Rupanya perdebatan dua tokoh politik yang bersahabat, Said Didu dan Mahfud MD, belum usai. Said Didu protes kepada Mahfud setelah dituduh provokator.

Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Kolase TribunSolo.com
Mahfud MD dan Said Didu 

TRIBUNSOLO.COM - Rupanya perdebatan dua tokoh politik yang bersahabat, Said Didu dan Mahfud MD, belum usai.

Said Didu menanggapi cuitan sahabatnya, Mahfud MD yang menganggap dirinya memprovokasi soal pernyataan 'garis keras'.

Said menuliskan pembelaannya setelah sempat disebut membuat pernyataan 'garis keras' menjadi isu yang panas dan ramai dibahas.

Jawab Said Didu, Mahfud MD Klarifikasi soal Provinsi Garis Keras yang Menangkan Prabowo-Sandi

Bermula dari cuitan Mahfud yang menganggap politikus PKS, Refrizal, terprovokasi dengan Said Didu.

"Pak Refrizal, Krn Anda teman sy maka sy jelaskan.

Anda blm melihat video yg sy katakan shg responnya buru2.

Anda terprovokasi oleh @msaid_didu , hahaha.?

Saya bilang, Pak Jkw kalah di provinsi yg "dulunya" adalah tempat garis keras dlm keagama.

Makanya Pak Jkw perlu rekonsiliasi," balas Mahfud kepada Refrizal dengan menyebut nama Said Didu.

Penjelasan Mahfud MD soal Tweet Garis Keras: Said Didu Tidak Memuat Kata Dulu dan Rekonsiliasi

Mahfud kemudian juga memberikan dua alasan soal penyebutan kata 'dulu' yang justru membuat sejumlah warganet salah beranggapan.

"Sy katakan DULU-nya krn 2 alsn: 1) DULU DI/TII Kartosuwiryo di Jabar, DULU PRRI di Sumbar, DULU GAM di Aceh, DULU DI/TII Kahar Muzakkar di Sulsel.

Lht di video ada kata "dulu".

Puluhan tahun terakhir sdh menyatu.

Maka sy usul Pak Jkw melakukan rekonsiliasi, agar merangkul mereka," lanjut Mahfud.

Tes Kepribadian: Cara Mengetahui Sifat Asli Pasangan dan Masa Depan Kisah Percintaan Anda

Mulanya Said berterima kasih lantaran Mahfud yang memunculkan pernyataan 'garis keras' memberikan klarifikasinya.

"Terima kasih penjelasannya Prof. Justru kata2 DULU dan REKONSILIASI itulah sy bertanya.

Rekonsiliasi yg prof usulkan adlh sekarang, artinya seakan daerah2 tsb skrg adlh islam garis keras dg mengaitkan sjrh daerah tsb yg seakan islam garis keras (walau sdh dibantah banyak pihak)," balas Said.

Namun setelah dituding sebagai provokator, Said pun kembali menanggapinya melalui cuitan Minggu (28/4/2019).

"Lho kok saya dianggap provokasi ?

Prof yg katakan hrs rekonsiliasi, tentunya sekarang dong - apa kaitannya dg dulu.

Kalau prof kaitkan dg dulu (walau tdk benar)

artinya prof anggap daerah2 tsb islam garis keras sjk dulu sampai sekarang dong.

Semoga bisa dipahami," tulis Said.

Aturan Jam Kerja PNS Selama Bulan Ramadan 2019: Minimal 32,50 Jam per Minggu

Sebelumnya, Said dan Mahfud terlibat perdebatan di Twitter seusai munculnya pernyataan soal provinsi 'garis keras' yang dilontarkan oleh Mahfud.

Pernyataan tersebut dilontarkan Mahfud dalam sebuah wawancara di Metro TV beberapa waktu lalu.

"Mohon maaf prof @mohmahfudmd, saya berasal dari Sulsel, mhn jelaskan indikator yg prof gunakan sehingga menuduh orang Sulsel adalah orang2 garis keras agar jadi bahan pertimbangan kami.

Kami orang Sulsel memang punya prinsip SIRI utk menjaga kehormatan.

Inikah yg dianggap keras ?" tulisnya kepada Mahfud.

Cuitan tersebut kemudian langsung ditanggapi oleh Mahfud.

Ia pun menjelaskan maksud ucapannya yang menyebut sejumlah daerah di Indonesia sebagai provinsi 'garis keras'.

"Garis keras itu sama dgn fanatik dan sama dgn kesetiaan yg tinggi.

Itu bkn hal yg dilarang, itu term politik.

Sama halnya dgn garis moderat, itu bkn hal yg haram.

Dua2nya boleh dan kita bs memilih yg mana pun.

Sama dgn bilang Jokowi menang di daerah PDIP, Prabowo di daerah hijau," terang Mahfud.

Said Didu Sebut Kecurangan Pemilu Sistemik dan Masif, Mahfud MD: Saya Melihat Ada Pembelokan Istilah

Ia kemudian memperlebar maksud garis keras dengan mencontohkan adat dan prinsip dari daerah asalnya, Madura.

Menurut Mahfud, Madura sama halnya dengan daerah-daerah lainnya yang dianggap kental dengan ajaran Islam.

"Dlm term itu sy jg berasal dari daerah garis keras yi Madura.

Madura itu sama dgn Aceh dan Bugis, disebut fanatik krn tingginya kesetiaan kpd Islam shg sulit ditaklukkan.

Spt halnya konservatif, progresif, garis moderat, garis keras adl istilah2 yg biasa dipakai dlm ilmu politik," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara di MetroTV, Mahfud menyebut paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di provinsi-provinsi 'garis keras'.

Dalam Kapasitas Apa Mahfud MD, Rizal Ramli dan Said Didu Menilai KPU Benar atau Salah?

Beberapa wilayah yang dimaksud Mahfud adalah Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan Sulawesi Selatan.

"Dilihat dari sebarannya, Pak Jokowi kalah di daerah-daerah panas, dan diidentifikaksi kemenangan-kemenangan Pak Prabowo adalah yang dulunya dianggap sebagai provinsi garis keras dalam hal agama, misalnya Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, Sulawesi Selatan," kata Mahfud.

Simak video wawancaranya di bawah ini:

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved