Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

32 Desa di Wonogiri Kesulitan Air Bersih, Warga Punya Kearifan Lokal untuk Hadapi Kekeringan

Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Wonogiri mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TribunSolo.com/Agil Tri
ilustrasi suplay air bersih 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Wonogiri mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Dari data Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, setidaknya ada 32 Desa dari 7 Kecamatan yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

7 Kecamatan tersebut seperti di Manyaran, Eromoko, Praci, Baturetno, Giritontro, Girimarto, dan Paranggupito.

Menurut Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, kawasan tersebut memang kawasan langganan kekeringan, terlebih saat musim kemarau panjang tiba.

Kepala DKK Wonogiri Bantah Sebar Meme PDI-P yang Akibatkan Ketua IDI Wonogiri Tersangkut Hukum

"Karena sudah terbiasa, hal tersebut sudah bisa diantisipasi oleh masyarakat setempat dengan kearifan lokalnya masing-masing," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (22/5/2019).

Dia menjelaskan, kearifan lokal tidak hanya mengenai seni budaya saja, tapi kebiasaan masyarakat untuk menghadapi kekeringan juga termasuk dalam kearifan lokal.

"Seperti masyarakat sudah menyiapkan hewan ternaknya untuk dijual saat musim kemarau tiba."

"Menyiapkan tandon air, baik masing-masing rumah, atau tandon air umum yang digunakan saat musim kemarau tiba," katanya.

Dia menambahkan, genteng rumah masyarakat yang dilanda kekeringan dibuat agar air hujan tidak langsung turun ketanah, tapi air dibelokan ke penampungan air yang disediakan.

Meski demikian, masyarakat harus mengurangi jumlah penggunaan air, mengingat terbatasnya jumlah air bersih.

Dilaporkan ke MKEK Terkait Kasus Meme PDI-P, Kepala DKK Wonogiri: Silahkan, Bisa Membuktikan Tidak?

Berbagai upaya saat ini tengah dilakukan Pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk menanggulani masalah kekeringan akibat musim kemarau ini.

"Suplay air bersih dengan menggunakan truk tengki merupakan solusi terakhir, saat ini belum parah, masyarakat masih bisa mendapatkan air bersih," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved