Jadwal Imsak Solo
Jadwal Imsak Karanganyar Minggu (26/5/2019) dan Deretan Masjid yang Cocok untuk Wisata Religi
Jadwal imsak Karanganyar, Minggu (26/5/2019) untuk puasa Ramadan 2019/1440 H.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Jadwal imsak Karanganyar, Minggu (26/5/2019) untuk puasa Ramadan 2019/1440 H.
Jadwal imsak dan buka puasa untuk kawasan Karanganyar tidak jauh berbeda dengan hari sebelumnya.
Perubahannya hanya kisaran satu menit dari hari sebelumnya.
Meski demikian, kita tetap harus mengetahui kapan waktu yang pas mengenai batas imsakiyah agar kita dapat menjalankan puasa lebih afdhal.
• Jadwal Imsak Boyolali Minggu (26/5/2019) dan Kiat-kiat Menjaga Kesehatan saat Puasa Ramadan
Berikut ini jadwal imsak di kawasan Karanganyar lengkap dengan jadwal Salat Subuh, Duha, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya'.
Jadwal Imsak Karanganyar, Minggu (26/5/2019):
IMSAK : 04:11 WIB
SUBUH : 04:21 WIB
TERBIT : 05:38 WIB
DUHA : 06:07 WIB
ZUHUR : 11:37 WIB
ASAR : 14:57 WIB
MAGRIB : 17:28 WIB
ISYA' : 18:41 WIB
Deretan Masjid Bersejarah di Kota Solo untuk Wisata Religi Selama Ramadan, Ini Daftarnya
Bulan Ramadan 2019 tak ada salahnya untuk wisata religi di Kota Solo.
Sebab Kota Solo memiliki sederet masjid bersejarah yang patut Anda singgahi.
Di antaranya sejarah tersebut tampak lugas terlihat dari beberapa bangunan ibadah masjid di Kota Solo tersebut.
Masjid-masjid di Kota Solo ini juga menyediakan takjil untuk berbuka puasa.
Berikut masjid-masjid di Kota Solo yang bersejarah sebagaimana dirangkum TribunSolo.com:
• Takmir Masjid Se-Kota Solo Ajak Warga Tetap Sejuk dan Damai di Tahun Politik
1. Masjid Darussalam

Masjid yang rutin menjadi lokasi pembagian bubur Samin khas Banjar ini telah berdiri sejak tahun 1960-an.
Bernama Masjid Darussalam yang terletak di Kampung Jayengan Kidul Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, berdiri seiring dengan datangnya para perantau dari Banjar, Kalimantan Selatan ke Solo.
Berdirinya Masjid Darussalam ini tak lepas dari peran para perantau asal Banjar.
Bahkan budaya Banjar yang lekat, mengakar sejak dulu masih terasa di masjid tersebut, satu di antaranya pembagian bubur samin tersebut.
2. Masjid Sholihin
.jpg/800px-Masjid_Sholihin_Surakarta_(outside).jpg)
Terletak di Jl. Gajahmada No.97, Punggawan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Masjid Sholihin dibangun pada tahun 1954.
Masjid yang dibangun dan diresmikan oleh R.NgtT. Prawirodirdjo ini di dalamnya terdapat sebuah prasasti dalam aksara Hanacaraka dan bahasa Jawa serta prasasti terjemahan dalam bahasa Indonesia, terkait pewakafan masjid tersebut.
Uniknya, masjid kuno ini memiliki arsitektur atap bangunan model tajuk tumpang tiga, tentunya dengan segenap filosofinya.
3. Masjid Al - Wustho Mangkunegaran

Masjid ini merupakan masjid yang didirikan oleh Mangkunegara V yaitu sekitar tahun 1878 masehi, letaknya pun ada di sebelah Pura Mangkunegaran Solo.
Pembangunan Masjid Al-Wustho diprakarsai oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagara-I (1725-1795) di Praja Mangkunagaran sebagai masjid kerajaan bagi Pura Mangkunagaran.
Sebelumnya dikenal dengan nama Masjid Mangkunegaran, karena sebagai lokasi pendukung kegiatan spiritual Pura Mangkunegaran Solo.
Lantas nama Wustho diberikan pada tahun 1949 oleh Kepala Takmir Pura Mangkunegaran Raden Tumenggung K.H. Imam Rosidi.
4. Masjid Laweyan

Didirikan tahun 1546 di masa Kerajaan Pajang jauh sebelum berdirinya Surakarta (1745M), Masjid Laweyan Solo didaulat sebagai masjid tertua.
Kerajaan tersebut merupakan cikal bakal kesultanan Mataram yang kemudian pecah menjadi Kasunanan Surakarta dan Ngayogyakarta.
Masjid Laweyan merupakan bukti nyata persebaran Islam, hingga tanah Jawa.
Terkait kondisi bangunan, masjid yang terletak di Jl Liris No 1 Pajang Laweyan, Kampung Batik Laweyan, Dusun Belukan RT 4, RW 4, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Surakarta ini masih berdiri kokoh.
Bahkan beberapa ornamen masjid masih terjaga dengan baik.
5. Masjid Agung Surakarta

Masjid bersejarah terakhir yakni masjid milik Keraton Kasunanan Surakarta, yakni Masjid Agung Solo.
Terletak di depan Pasar Klewer Surakarta masjid yang memiliki gaya arsitektur unik ini dibangun oleh Sunan Pakubuwono III tahun 1763 dan selesai pada tahun 1768.
Karena masjid ini milik Keraton Kasunanan Surakarta, maka semua pegawai masjid diangkat menjadi abdi dalem kraton, dengan gelar seperti Kanjeng Raden Tumenggung Penghulu Tafsiranom (untuk penghulu) dan Lurah Muadzin untuk juru adzan. (*)