Paidi, Mantan Pemulung Sukses Bertani Porang: Omzet Miliaran dan Cita-cita Umrohkan Warga Desanya
Mantan pemulung asal Desa Kepel, Kecamatan Kare, Madiun, meraih sukses usai berbisnis porang.
TRIBUNSOLO.COM, MADIUN - Paidi, mantan pemulung asal Desa Kepel, Kecamatan Kare, Madiun, meraih sukses usai berbisnis porang.
Porang atau sejenis umbi yang dapat dijadikan bahan maanan, kosmetik, dapat merubah kehidupan Paidi.
Paidi menjual porang hingga ke luar negeri.
Kesuksesannya tak membuat dirinya jumawa.
• Cerita Pembuat Lampion Shio di Solo, Tak Mau Terlalu Pikirkan Omzet yang Penting Masyarakat Bahagia
Paidi pun berbagi ilmu dan modal bagi petani di desanya untuk mengembangkan porang.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Mengenal porang dari seorang teman

Paidi menceritakan, awal muasal mengenal porang adalah saat bertemu dengan teman di panti asuhan di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, sepuluh tahun silam.
Saat itu, Paidi dikenalkan tanaman porang yang dibudidayakan warga setempat.
"Setelah saya cek, ternyata porang menjadi bahan makanan dan kosmetik yang dibutuhkan perusahaan besar di dunia," ungkap Paidi.
Setelah belajar, Paidi kemudian mencari berbagai informasi tentang porang di internet.
Dari pencariannya di dunia maya, Paidi menyimpulkan porang merupakan kebutuhan dunia.
Melihat peluang itu, Paidi mulai memutar otak.
2. Banyak petani belajar menanam porang

Paidi (37) hanya dikenal sebagai sosok pemulung yang tinggal di Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.