Fakta-fakta Perdagangan Orang di NTB, Anak di Bawah Umur Dijual ke Suriah Dijanjikan Gaji Besar
Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) membongkar jaringan atau sindikat TPPO menuju negara konflik Suriah.
Menurut Joko kasus perdagangan anak ke negara konflik untuk dipekerjakan baru pertama kali masuk catatan LPA NTB, jikapun ada tidak ke negara-negara yang tengah berkonflik.
"Ini baru pertama kali masuk catatan kita, tapi ini sebenarnya adalah fenomena gunung es di Indonesia, saya yakin ini terjadi dibeberapa wilayah di Indonesia, Lombok NTB salah satunya yang baru ketahuan ada sindikat perdagangan Anak dibawah umur ke negara yang tengah berkonflik," kata Joko.
• Wisatawan Berbondong-bondong Abadikan Embun Es saat Suhu Dieng Capai Minus 2 Derajat Celsius
Joko juga menyarankan agar pemerintah dan aparat kepolisian segera memotong rantai sindikat perdagangan anak menuju negara berkonflik seperti di Suriah.
Sebagai salah satu upaya LPA mengantisipasi kasus TPPO terhadap anak bisa ditekan , LPA tengah mengembangkan program untuk perbaikan sistem administrasi kependudukan di 6 kabupaten di NTB.
Dengan tujuan, salah satunya adalah supaya administrasi kependudukan ini berjalan bagus, dengan harapan tidak ada lagi pemalsuan pemalsuan dokumen kependudukan.
"Saya juga heran kenapa masuh bisa atau dimungkinkan adanya KTP manual, apa mungkin karena 4 tahun lalu ya. harapannya sekarang dengan perbaikan sistem kependudukan, semua akan harus punya KTP, semua anak harus punya akte kelahiran, semua anak harus punya KIA (Kartu Identitas Anak), ini bisa mempersempit gerak memalsukan identitas ana," tekan Joko. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sindikat Perdagangan Orang ke Suriah Terbongkar, Anak di Bawah Umur Jadi Korban "
Penulis : Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati