Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilpres 2019

Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo, Sandiaga Sebut Komunikasi Lewat 'Satu Pintu'

Sandiaga Uno angkat bicara soal rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden terpilih RI, Joko Widodo.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Instagram/prabowo
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pasca-putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2019. 

TRIBUNSOLO.COM - Sandiaga Uno angkat bicara soal rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden terpilih RI, Joko Widodo.

Diketahui, banyak pihak yang mengharapkan kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk segera berdamai setelah putusan MK dibacakan.

Perdamaian di antara keduanya begitu dinanti untuk menyatukan akar rumput yang sebelumnya sempat tersekat perbedaan pilihan politik.

Upaya rekonsiliasi terus diusahakan oleh berbagai pihak.

Jokowi: Saya akan Sangat Berbahagia jika Pak Prabowo-Sandi Datang ke Pelantikan

Para elite yang menjadi kunci pun harus bersedia berdamai demi kepentingan bangsa.

Namun, rekonsiliasi seperti apa yang akhirnya akan menyatukan dua kubu berseberangan ini, masih menjadi pertanyaan.

Sementara itu, Sandiaga Uno ikut mengomentari soal wacana pertemuan antara Prabowo dan Jokowi.

Sandi menyebut Prabowo akan segera bertemu dengan Jokowi.

Dikatakan oleh Sandi, pihaknya baru saja berkoordinasi dengan Prabowo terkait wacana rekonsiliasi.

Sandi menyebut komunikasi soal rekonsiliasi adalah satu pintu.

Yakni langsung antara Prabowo dan Jokowi tanpa perantara pihak manapun.

Sandi juga menyebut, Prabowo lah yang akan menentukan waktu rekonsiliasi.

"Saya tadi berkoordinasi, Pak Prabowo bilang bahwa dia yang akan menentukan (rekonsiliasi)," kata Sandiaga Uno dikutip TribunSolo.com dari Kompas TV, Minggu (30/6/2019).

"Jadi satu pintu saja melalui Pak Prabowo," imbuhnya.

Terkait kapan waktu rekonsiliasi tersebut, Sandiaga mengaku belum tahu.

Namun pihaknya memastikan pertemuan tersebut akan dilakukan segera.

Politisi Gerindra Ini Cium Tangan Kiai Maruf dan Salaman dengan Jokowi saat Wakili Prabowo di KPU

Lebih lanjut, Sandiga mengatakan saat ini Prabowo sedang membahas tentang gagasan-gagasan dari Koalisi Adil Makmur yang bisa diterapkan menjadi agenda pembangunan yang bisa dilaksanakan oleh presiden dan wakil presiden terpilih.

"Tentunya segera ya, Pak Prabowo juga lagi menyusun satu pemikiran, rencana-rencana Koalisi Adik Makmur yang dulu ingin diterapkan dipastikan terus menjadi agenda pembangunan ke depan," pungkasnya.

Simak keterangan lengkap Sandiga Uno di bawah ini.

Tanggapan Prabowo soal rencana pertemuan dengan Jokowi

Prabowo Subianto juga turut angkat bicara soal rencana pertemuannya dengan Joko Widodo.

Hal itu diungkapkan oleh Prabowo usai menggelar jumpa pers pasca sidang putusan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (27/6/2019) malam.

Namun jawaban Prabowo dinilai masih mengambang dan belum spesifik menyebutkan waktunya.

"Nanti diatur," kata Prabowo menjawab pertanyaan wartawan.

Kisah Waryono dan Bondan, Sukses Meraup Cuan dari Sidang Sengketa Pilpres 2019 di MK

Terkait kapan pertemuan akan berlangsung, Prabowo justru berkelakar meminta para awak media yang mengatur pertemuan tersebut.

"Kamu aja yang ngatur," kata Prabowo yang kemudian berlalu meninggalkan lokasi jumpa pers.

Prabowo menghormati pendukungnya

Sementara itu, Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, salah satu faktor yang menghambat pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan sang rival Prabowo Subianto, adalah fragmentasi politik yang besar di masyarakat Indonesia. 

Menurut Adi, Pilpres 2019 berdampak fragmentasi yang besar di masyarakat dibandingkan Pilpres 2014.

Ekstremnya fragmentasi itu membuat Prabowo akhirnya mempertimbangkan masak-masak rencana pertemuannya dengan Jokowi demi menghormati pendukungnya.

"Prabowo ingin menghormati pendukungnya yang sejauh ini masih menganggap pemilu 2019 curang. Jadi, kalau tiba-tiba Prabowo bertemu Jokowi dan memberikan ucapan selamat, pendukungnya akan menganggap hal itu tidak wajar," ujar Adi kepada Kompas.com, Senin (1/7/2019). 

Peluang Gerindra, PAN, Demokrat Gabung Jokowi, Mahfud MD Sindir Pendukung Fanatik: Nanti Kecewa Sendiri

Meski demikian, bukan berarti rencana pertemuan itu tertutup rapat-rapat.

Berdasarkan narasi yang dibangun sejumlah elite di kubu Prabowo, Edi tetap yakin pertemuan akan tetap dilaksanakan.

Hanya saja, publik harus sedikit bersabar. 

"Publik juga harus sabar karena fragmentasi politik membuat pendukung Prabowo juga tidak bisa langsung move on. Kalau Pilpres 2014 memang lebih mudah bagi Prabowo dan Jokowi bertemu karena fragmentasi politiknya tidak ekstrem," papar dia.

"Sekarang logikanya dibalik, Prabowo dan Sandi harus mengucapkan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf, kan pemilu sudah selesai, hormatilah rakyat Indonesia," sambung dia.

Lebih jauh menurut Adi, apabila analisisnya ini benar, langkah Prabowo tersebut sejatinya kurang elok.

Semestinya, dengan berakhirnya pesta demokrasi, Prabowo lebih mengutamakan kepentingan bangsa dibandingkan kelompoknya sendiri. 

(*)

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved