Sejak 2013, Warga Desa Kemudo Klaten Sudah Mengetahui BTK Terlibat Jaringan Teroris

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sejak 2013, warga Desa Kemudo, Kecamatan Prambatan, Klaten, Jawa Tengah telah mengetahui bahwa status BTK ikut jaringan teroris.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Desa Kemudo, Hermawan kepada Tribunsolo.com.

"Kalau dia (BTK) sebagai teroris kita sudah tahu sejak 2013, warga sekitar juga sudah tahu," katanya Selasa (2/7/2019) siang.

• Terduga Teroris Asal Klaten yang Ditangkap di Ponorogo Dikenal Tertutup

Hermawan menceritakan bahwa BTK telah menikah dengan warga desa Kemudo yakni DS sejak 2008.

Sejak itu pula, BTK menempati rumah milik mertuanya tersebut.

Selama tinggal di desa dirinya dan istri dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

"Namun sejak 2016 sudah jarang pulang lagi ke sini," katanya.

"Sempat pulang memang tapi diam-diam," katanya.

Selama tinggal di desa, istrinya DW berjualan peralatan rumah tangga.

Sedangkan BTK tidak bekerja.

"Dulu saat berada disini masih memiliki anak 2, tapi tidak tahu sekarang karena memang sudah 3 tahun jarang pulang ke sini," katanya.

• Fakta Penangkapan Teroris di Bekasi, Kembangkan Ekonomi Kelompoknya, Pimpinan Digaji 15 Juta

Selama menempati desa Kemudo, BTK jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

Sehingga warga jarang mengetahui kegiatan atau aktivitas BTK.

Hermawan juga membeberkan bahwa BTK sendiri juga tidak pernah mengadakan kegiatan apapun di rumahnya.

"Teman-temannya juga tidak ada yang berkunjung," katanya.

Penangkapan atas diri BTK terjadi pada Minggu, (30/6/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.

Aksi penggerebekan yang dilakukan oleh tim densus ini terjadi di jalan alternatif Wonogiri-Ponorogo, di Desa Pohijo, Kecamatan Sampung, Ponorogo.

BTK yang menyetir mobil Toyota Avanza nopol B-1844-POD warna keperakan dikuntit sejak dari Solo dan Wonogiri.

Diduga, BTK terkait dengan dengan kelompok Solo.(*)