Sutopo Purwo Meninggal Dunia
Mengenang Sosok Sutopo, Mahfud MD Melihat Sorot Mata yang Berbinar-binar dan Jauh dari Kecemasan
Pakar hukum dan tata negara Mahfud MD merasa kehilangan sosok Sutopo Purwo Nugroho yang meninggal beberapa hari lalu.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Pakar hukum dan tata negara Mahfud MD merasa kehilangan sosok Sutopo Purwo Nugroho yang meninggal beberapa hari lalu.
Menurut Mahfud MD, Sutopo adalah sosok yang berjasa besar bagi kemanusiaan.
Sutopo juga disebut sebagai sosok yang menggerakkan persatuan.
Mahfud MD kemudian menceritakan bagaimana pertemuannya dengan Sutopo beberapa waktu lalu.
• Seusai Berdoa di Pusara Makam Sutopo, Kepala BNPB Doni Monardo: Akan Lahir Sutopo-Sutopo Muda
"Tanggal 24 April di acara penganugerahan tokoh perubahan oleh republika."
"Dia salah satu dari 5 orang yang setiap tahun dipilih, hari itu saya ketemu dia," kata Mahfud MD saat diwawancarai Metro TV, Senin (8/7/2019).
Mahfud MD menyebut Sutopo sangat pantas mendapat anugerah pada hari itu.
Karena dedikasinya untuk pekerjaan membuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPPB) menjadi lembaga yang dipercaya masyarakat.
Mahfud MD menceritakan, saat itu Sutopo maju ke atas panggung untuk menyampaikan pidato singkat.
Walaupun singkat, Sutopo menyampaikan pesan yang mendalam.
"Dalam pidato yang pendek itu dia memberi pesan yang mendalam."
"Pertama dia bercerita bahwa penyakitnya sudah sangat parah dan mengisyaratkan tidak bisa ditolong."
"Karena dia sudah stadium 4 dan belum ada dokter yang memberi harapan."
"Tetapi dia mengatakan akan tetap bekerja sampai akhir hayat," kata Mahfud MD menirukan pidato Sutopo saat itu.
• Mahfud MD Sebut 3 Pasal yang Bisa Menjerat Wanita Masuk Masjid Bawa Anjing: Menyakitkan Orang Banyak
Kemudian, Sutopo juga mengutip kalimat Herakleitos dalam pidatonya.
Kutipan tersebut berisi tentang ajakan untuk berbuat baik dan pengabdian bagi kemanusiaan.
"Yang kedua, dia mengutip filsuf Yunani kuno, Herakleitos."
"Hidup itu adalah perubahan, oleh sebab itu kita harus siap berubah dan mengubah masyarakat yang terpenting mengubah melakukan perubahan ke arah yang lebih baik bukan ke arah kesengsaraan, untuk itu pengabdian bagi kemanusiaan menjadi penting."
"Itu yang masih saya ingat dari pertemuan itu," kata Mahfud MD.
Setelah menyampaikan pidato pendeknya, Sutopo lantas mendatangi Mahfud MD dan menceritakan sekelumit tentang penyakit dan dedikasi pekerjaannya.
Mahfud MD saat itu melihat pancaran mata yang berbinar-binar dan semangat dalam diri Sutopo.
Juga tak tampak ekspresi cemas di raut wajah Sutopo.
"Sesudah itu dia turun dan menyalami saya dan berbicara tambahan."
"Dengan mata berbinar-binar, 'Pak Mahfud saya sudah tidak ada harapan tapi saya akan terus bekerja tolong didoakan'."
"Katanya, 'saya sudah stadium 4 tapi saya akan melanjutkan sisa-sisa hidup saya ini untuk melaksakan tugas sebaik-baiknya," ungkap Mahfud MD.
• Mahfud MD Patahkan Teori Sarjana Italia yang Disampaikan Sujiwo Tejo: Kalau Jawaban Itu Singkat Saja
Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan bahwa penganugerahan pada hari itu diberikan kepada putra-putri bangsa yang memiliki peran besar dalam menjaga persatuan.
Menurut Mahfud MD, Sutopo berperan besar dalam memelihara persatuan.
"Pengharagaan putra-putri bangsa yang telah ikut menjaga persatuan sehingga kita lalu mengenang dia dengan perannya di BNPB itu," ujarnya.
"Dia memang telah terbukti menyatukan ikatan kebangsaan kita diperkokoh karena dengan memberi informasi bencana dan mengingatkan bahwa bencana kadang menimpa bersama kemudian mencairkan sekat-sekat perbedaan," imbuh Mahfud MD.
Simak video penjelasan lengkap Mahfud MD di bawah ini.
Kepala BNPB: Upaya Medis Terbaik Dalam dan Luar Negeri Sudah Dikerahkan Untuk Kesembuhan Sutopo
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengungkapkan segala upaya medis baik dalam maupun luar negeri sudah diberikan untuk kesembuhan Sutopo Purwo Nugroho dari penyakit kanker stadium 4.
"Kami sudah berikan pengobatan terbaik," ungkapnya kepada TribunSolo.com saat memimpin upacara pemakaman Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di TPU Sasonolayu, Kabupaten Boyolali, Senin (8/7/2019).
Mantan Danjen Kopassus itu membeberkan, sejak Sutopo dinyatakan menderita kanker stadium 4 dokter terbaik di Indonesia telah bekerja dengan maksimal bagi kesembuhannya.
"Sempat dirawat di RS Angkatan Darat, yang kemudian kami putuskan bersama keluarga dirujuk ke rumah sakit di China," aku dia.
Ya, akhirnya Sutopo, lanjut Doni dibawa ke rumah sakit yang menangani kanker terbaik di Benua Asia yakni St Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di Guangzhou, China.
• Detik-detik Pemakaman Sutopo Purwo, Putra Sulung Sutopo Tampak Tegar di Dekat Makam Ayahandanya
"Beberapa waktu lalu sempat ada peningkatan kesehatan, bahkan bisa berkomunikasi dan mengirimkan video ke BNPB," tuturnya.
Namun takdir berkata lain, karena menurut Doni dalam dua hari terkahir lalu kondisi kesehatan mengalami penurunan hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
"Semua kehilangan, baik masyarakat hingga kepala negara (Presiden RI)," ungkapnya.
Dikatakan, selama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian khusus kepada kesembuhan Sutopo yang berjuang melawan penyakit kanker, apalagi sempat diundang dan bertemu di Istana Negara.
"Pak Topo (Sutopo) miliki kemauan keras untuk mengabdi pada negara, ya baik dalam keadaan yang sangat sulit itupun (sakit)," papar Doni. (*)