Kisah Diryan, Penjaga Perlintasan Kereta Api yang Pakai Jurus Silat untuk Mengurai Kemacetan

Selain gaya silatnya yang jenaka, Kopral mengaku selalu bersabar di tengah kesemrawutan lalu lintas di tengah rel kereta.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
(Vitorio Mantalean)
Diryan (55) alias Kopral, penjaga perlintasan sebidang rel kereta api Proyek, Bekasi Timur yang kondang dengan gerakan silatnya. 

TRIBUNSOLO.COM - Diryan alias Kopral, penjaga perlintasan sebidang rel kereta api Proyek, Bekasi Timur, yang rutin memeragakan jurus silat, ternyata punya kiat lain untuk menambah isi kantongnya dari pengendara yang melintas.

Selain gaya silatnya yang jenaka, Kopral mengaku selalu bersabar di tengah kesemrawutan lalu lintas di tengah rel kereta.

Cara ini menjadi kunci baginya menargetkan pemberian dari pengendara mobil pribadi.

"Kalau mobil pribadi, yang penting dia dihalusin, jangan sampai disongongin. Mobil angkot atau mobil boks sana kalau mau marah-marah," kata Kopral saat ditemui Kompas.com, Selasa (23/7/2019).

"Kalau dia enggak ngasih, kan dia jadi segan," imbuhnya.

MU Harus Bayar Mahal untuk Datangkan Paulo Dybala dari Juventus

Pria asal Indramayu, Jawa Barat yang setia mengenakan topi koboi setiap kali bertugas di perlintasan sebidang itu mengatakan, cukup polisi yang seram di mata warga.

Ia, sebagai warga biasa, tak perlu menampilkan kesan seram bagai polisi kepada para pengendara.

"Biarin saja, kita bukan polisi. Polisi berani karena ada pangkat, makanya orang takut. Kita kan bukan polisi. Makanya, kalau tukang parkir itu enggak usah marah-marah," ia menjelaskan.

Kopral berkisah, pernah suatu waktu ia menegur anak muda yang juga menjaga perlintasan sebidang rel kereta api Proyek karena memaki pengendara yang slebor.

Menurut dia, hal itu bakal kontraproduktif dengan tujuan dia di sana yakni mencari nafkah.

"Bocah gua omelin, digoblok-goblokin ya marah. Wajar umpamanya bapak kandung ngomong goblok. Coba, kalau saya goblok-goblokin, Aa mau ngasih duit enggak? Kan enggak bakalan ngasih," tutur Kopral.

"Saya selama 20 tahun di sini belum pernah goblok-goblokin pengendara. Antepin (diamkan) saja. Parkirin-parkirin saja, silat ya silat saja," imbuhnya dengan logat Betawi yang kental.

Selain Umbul, Terdapat Wisata Susur Sungai dan Pemancingan di Kecamatan Polanharjo, Klaten

Berkat kiat ini dan aksi teatrikal silat yang rutin ia peragakan tiap hari, Kopral mengaku dapat meraup Rp 150.000 dalam sehari.

Rinciannya, Rp 100.000 saat bekerja siang jari, dan Rp 50.000 pada pagi hari. Setiap hari, Kopral bekerja selama enam-tujuh jam, yakni pukul 04.00-08.00 dan 13.00-16.00.

"Enam jam ini dapat segitu. Ada yang sekali ngasih Rp 20.000, yang ngasih Rp 50.000 juga ada waktu Lebaran. Motor juga banyak yang ngasih," kata Kopral.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved