Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Satu Keluarga Topo di Hutan Bojong, Saat Diperiksa Identitasnya, KTP Ibu dan Anak Berbeda

Kapolsek sempat kebingungan karena pria yang membuat tenda di tengah hutan Bojong untuk diajak bicara karena sedang menjalani topo untuk tidak bicara.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
ISTIMEWA
Petugas Polsek Bojong bersama Koramil Bojong dan perangkat desa datang ke lokasi warga asing yang mendirikan tenda di Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. 

Keduanya mendirikan tenda di hutan yang tersebut tidak jauh dari pemukiman warga yang berjarak sekitar 200 meter.

Mengaku ibu dan anak, namun saat diminta identitas oleh petugas kepolisian. Kedua alamatnya tercatat dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berbeda-beda.

Mereka diketahui bernama Thymotius Ghilwan Icko Vernandesh (39) warga Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margadana Kota Tegal.

Kemudian, seorang ibu bernama T Winarsih (58) yang merupakan ibu kandungnya dan beralamat di Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

ABG di Pasuruan Buat Video Trek-trekan di Area Kuburan, Begini Nasib Mereka Setelah Ditangkap Polisi

Kapolsek Bojong AKP Suhadi mengatakan dirinya menerima laporan dari kepala dusun setempat bahwa ada orang yang tak dikenal mendirikan tenda di hutan.

Kemudian, pihaknya bersama perangkat desa dan TNI langsung melakukan pengecekan ke lokasi.

"Setelah dicek memang benar ada satu keluarga yang mendirikan tenda di lokasi tersebut.

Jaraknya sekitar 10 menit dari pemukiman warga jika jalan kaki," kata Kapolsek saat dihubungi Tribunjateng.com melalui sambungan telepon, Kamis, (25/7/2019).

Menurut Kapolsek sesampainya di lokasi ternyata ada satu wanita yang mengaku Istri Thymotius Ghilwan Icko Vernandesh.

"Wanita itu bernama Indri Hafsari (40) warga Desa Bojong Koneng, Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat," ungkapnya.

Setelah dimintai keterangan wanita yang mengaku istrinya itu baru datang.

Kemudian, pada saat petugas meminta keterangan kepada Ghilwan ia tidak banyak berkata.

Hanya bilang sedang melakukan tirakat karena mendapatkan bisikan gaib dari ibu kandung.

"Saat petugas menanyai Ghilwan, ia tidak banyak berkata. Karena ia pantang banyak bicara karena tengah melakukan tirakatan.

Apabila banyak bicara bisa merusak hajatnya," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Satu Keluarga Topo di Hutan Bojong, Tak Mau Bicara kepada Kapolsek Karena Sedang Topo Bisu
Penulis: Indra Dwi Purnomo

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved