Nono Ditemukan Sudah Jadi Mayat, Sebelumnya Mancing Sendirian di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
AKP Sali menambahkan, korban meninggal diduga karena penyakit yang dia derita.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Seorang pria bernama Nono Sutono (35), warga Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ditemukan tewas di Waduk Gajah Mungkur, Rabu (24/7/2019).
Menurut keterangan Kapolsek Ngutoronadi, AKP Sali saat itu korban bersama dua orang temannya sedang memancing di Waduk Gajah Mungkur di Dusun Ngasem legi, Desa Pondoksari, Kecamata Nguntoronadi, Wonogiri.
"Korban menaruh peralatan pancing dan bersama kedua temannya memancing dengan cara berendam di dalam air," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Jumat (26/7/2019).
Berhubung umpannya tidak dimakan ikan, korban bersama kedua temannya pindah di sebelahnya berjarak dari lokasi awal sekitar 100 meter.
Selanjutnya korban kembali ke lokasi pertama karena pancingnya putus untuk memperbaiki pancingnya.
Korban kemudian memancing di lokasi pertama sendirian.
• Tabrak Bus yang Keluar dari SPBU Dompilan Sukoharjo, Dua Pemotor Tanpa Helm Ini Alami Luka Serius
Saat kedua rekannya kembali kelokasi tempat korban memancing sekitar pukul 15.00 Wib, mereka mendapati korban telah tengkurap posisi kepala berada di dalam air, punggung mengapung karena menggunakan pelampung.
Kedua rekan korban segera mengangkat tubuh korban, namun telah dalam keadaan meninggal dunia.
• Ekspedisi Superqurban, Rumah Zakat Jangkau Hingga Pelosok Giriwoyo Wonogiri
Polisi yang mendapati laporan, langsung menujuk TKP dengan tim medis dari Puskesmas setempat.
"Atas hasil pemeriksaan awal jenazah oleh team medis Puskesmas II Nguntoronadi, tidak ditemukan tanda- tanda kekerasan," lanjutnya.
AKP Sali menambahkan, korban meninggal diduga karena penyakit yang dia derita.
"Menurut keterangan istri korban, korban memiliki penyakit ayan," ucapnya.
Pihak keluarga telah menerima bahwa kematian korban sebagai musibah dan tidak bersedia untuk dilaksanakan otopsi. (*)