Wahyu Bunuh dan Bakar Mertua demi Gelang Emas, Rencana Disiapkan Sambil Ngopi
Sebuah peristiwa pembunuhan sadis terjadi di Mojokerto, pria bernama Wahyu Hermawan tega habisi nyawa mertua hanya demi perhiasan.
Sebuah peristiwa pembunuhan sadis terjadi di Mojokerto, pria bernama Wahyu Hermawan tega habisi nyawa mertua hanya demi perhiasan.
TRIBUNSOLO.COM - Detail peristiwa pembunuhan sadis di Mojokerto itu terungkap setelah kepolisian Satreksrim Polres Kabupaten Mojokerto, menyelenggarakan rekonstruksi peristiwa, Kamis (25/7/2019).
Pelaku dalam peristiwa ini adalah Wahyu Hermawan (25) asal Desa Entalsewu, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
• Pembunuhan di Boyolali, Kades Desa Tanduk: Awalnya Laporan Anaknya Sakit, Ternyata Sudah Jadi Mayat
Wahyu, tega membunuh ibu mertuanya, yang bernama Sri Astutik (55), warga Desa Sukorejo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
Pembunuhan dilakukan Wahyu dengan sadis, yakni membakar ibu mertuanya itu menggunakan empat ban mobil.
Pembakaran dilakukan di semak-semak areal persawahan di Mojokerto.
• Kesadisan Sugeng Si Jagal Pasar Besar Malang, Korban Ditato Pakai Paku, Mutilasi Pakai Gunting
Wahyu tak berkerja sendiri.
Dia dibantu oleh Sugeng Wahyu (23) warga Desa Sugeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Rekonstruksi ini menghadirkan kedua tersangka, Wahyu dan Sugeng.
Rekonstruksi dimulai pada pukul 12.00 WIB.
Dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP M Sholikin Ferry.
Dalam rekontruksi ini, terdapat 5 Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta 29 adegan diperagakan kedua tersangka.
Di TKP jalan sepi, Desa Sugeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, tersangka Wahyu memperagakan adegan ke 5,6 dan 7.
Pada adegan ke 7, terlihat tersangka menjerat leher korban hingga tewas yang kemudian disembunyikan di semak-semak persawahan.
Dalam rekonstruksi tersebut, terlihat Wahyu menyembunyikan mayat korban.
Kemudian, Wahyu menjemput tersangka kedua yakni, Sugeng Wahyu.
Saat di dalam mobil, Wahyu menceritakan kepada Sugeng bahwa dirinya telah membunuh mertuanya sendiri dan langsung menunjukkan lokasi semak semak persawahan, lokasi pembuangan mayat sementara.
Pada adegan ke 11, tersangka Wahyu memperagakan mengambil barang-barang milik korban.
Yakni gelang dan jam tangan milik korban.
Setelah diambil, mayat korban tetap disembunyikan di lokasi semak semak persawahan.
Saat itu, Wahyu langsung kembali ke Sidoarjo untuk menjual gelang milik korban.
Wahyu merencanakan membakar mayat korban saat dirinya sedang minum kopi di sebuah warung yang ada di Sidoarjo.
"Saat ngopi di Sidoarjo setelah menjual gelang baru saya punya pikiran membakar," lontar Wahyu saat ditanya petugas, Kamis (25/7/2019).
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP M Sholikin Ferry, mengatakan, rekonstruksi ulang ini terkait dengan kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Sugeng Kecamatan Trawas, beberapa waktu yang lalu.
Ada 5 TKP, dari awal TKP, rental mobil, tempat eksekusi, pembuangan mayat sementara, TKP di Sidoarjo saat merencanakan pembakaran mayat dan TKP pembakaran mayat.
"Rekonstruksi ulang ini merupakan bagian dari proses penyidikan untuk menguatkan pembuktian khususnya peran masing-masing tersangka," kata Ferry, Kamis (25/07/2019).
Beberapa adegan krusial mulai dari eksekusi pembunuhan dan pembuangan mayat sementara dilakukan oleh tersangka Wahyu Hermawan.
"Sejauh ini kami mendapatkan fakta-fakta secara detail. Bagaimana pelaku memperagakan perbuatannya pada saat eksekusi tersebut," jelas Ferry.
Masih kata Ferry, di lokasi pembakaran tersangka membakar sebanyak 4 kali.
Kejadian pada hari pertama 3 kali pembakaran, kemudian dipastikan kembali hari kedua, pembakaran keempat untuk memastikan bahwa mayat betul-betul sudah hangus terbakar.
"Ada empat ban mobil yang digunakan tersangka untuk membakar korban hingga benar-benar hangus," tandas Ferry. (*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KRONOLOGI Pembakaran Mertua Wanita Gunakan 4 Ban Mobil oleh Menantu di Sidoarjo, demi Perhiasan