Fakta Death Adder, Ular Maut yang Tewaskan Anggota Brimob di Papua, Penawar Racunnya Seharga Mobil
Inilah Death Adder, Ular Maut yang Tewaskan Anggota Brimob di Papua, Penawar Racunnya Seharga Mobil
"Harganya mahal, sekitar Rp 80-an juta satu vialnya. Saya pernah membeli antivenom death adder. Prosedur impor pun tidak mudah, harus mengurus ijin impor dulu yang bisa membutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan," tutur Tri.
Peran tenaga medis pun juga penting di sini.
Tenaga medis kudu paham apa yang harus dilakukan kepada korban jika mengalami beberapa hal.
"Jika korban mengalami respiratory failure maka harus dilakukan intubasi lalu dipasang ventilator, lanjut diberi antivenom disertai anticholinesterase. Jika terjadi bradikardi maka perlu diberi atropine sulphate (0,6 mg untuk dewasa dan 50 mikrogram/kg untuk anak-anak)," tambah Tri.
Pemberian anticholinesterase tersebut diulang empat jam sekali.
Mengacu pada WHO tahun 2016, uji coba anticholinesterase harus dilakukan pada setiap pasien dengan keracunan neurotoksik. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggota Brimob di Papua Tewas Digigit Ular, Ini Penjelasan Ahli"