Kisah Bos Makaroni Ngehe dari Tasikmalaya, Sebelum Kaya Hidupnya Susah, Tidur di Emperan Toko
Berawal dari tukang cuci piring, seorang pria asal Jakarta kini menjadi pebisnis sukses dengan omzet melimpah.
Akhirnya, Ali mencoba memulai usaha makaroni yang digoreng ibunya untuk dijual.
Pertama kali menjual, Ali bekerja sendirian untuk menyebarkan dagangannya itu.
"Saya bagi-bagiin makaroni itu ke orang-orang, sendirian. Saya gorengnya juga sendiri," terangnya.
Ali lalu nekat meminjam uang Rp 20 juta kepada temannya untuk memulai usaha ini.
Outlet pertamanya berada di Jalan Panjang, kawasan Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
Di sana ia menjalani bisnis sendirian hingga mendapatkan penghasilan yang berangsur meningkat.
Bahkan, kini usaha Makaroni Ngehe miliknya telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Sebut saja, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, hingga Yogyakarta telah dimasuki oleh Makaroni Ngehe miliknya.
Dari yang hanya memperkerjakan dirinya seorang hingga sekarang ia telah memiliki 400 karyawan.
Di balik kata Ngehe yang terpasang di outletnya itu, tersimpan makna yang mendalam bagi dirinya.
Ali telah sukses menghadapi jalan terjal yang sukses dilintasi itu.
"Untuk nama Ngehe karena hidup saya Ngehe banget. Kurang Ajar, umpatan kasar kepada hidup pahit saya yang dulu," ujarnya. (*)