Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan
Fadli Zon Ungkap 2 Lokasi Ibu Kota yang Diusulkan Pak Harto, Lebih Masuk Akal Dibanding Kalimantan?
Politisi Partai Gerindra menyebut Presiden Kedua RI, Soeharto pernah mengusulkan lokasi untuk pindah Ibu Kota Negara.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Politisi Partai Gerindra menyebut Presiden Kedua RI, Soeharto pernah mengusulkan lokasi untuk pindah Ibu Kota Negara.
Namun lokasinya bukanlah Kalimantan, sebagaimana kabar yang santer tersebar sekarang.
Menurut Fadli Zon, lokasi yang diusulkan oleh pemerintahan Soeharto lebih masuk akal untuk diterapkan.
Dibanding harus memindah Ibu Kota ke Kalimantan yang menurut hitungannya membutuhkan dana yang tak sedikit.
• Jika Ibu Kota Resmi Pindah, Uya Kuya akan Kembangkan Bisnisnya di Kalimantan
Fadli Zon meminta semua pihak untuk memikirkan lebih dalam soal wacana pemindahan Ibu Kota ini.
Mengingat keputusan yang akan diambil akan menentukan hajat hidup seluruh masyarakat Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Fadli Zon saat hadir di Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (20/8/2019) malam.
Fadli Zon meminta pemerintah mencari lokasi yang relatif lebih terjangkau jika benar-benar ingin memindahkan Ibu Kota Negara.
Seperti usulan yang pernah disampaikan di era Presiden Soeharto, menurut Fadli Zon.
"Cari yang relatif lebih terjangkau kalau misalnya kita serius mau memindahkan Ibu Kota atau pusat administrasi," kata Fadli Zon.
"Seperti di Jonggol, yang merupakan gagasan pemerintahan yang lalu di zamam Pak Harto," imbuhnya.
Jonggol adalah salah satu kawasan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kawasan ini memiliki luas sekitar 97,2 km persegi.
Jumlah penduduk yang mendiaminya adalah 119.432 jiwa (menurut data tahun 2002).
Kepadatan kawasan Jonggol sekitar 1.300 jiwa/km persegi.
• Fadli Zon Samakan Wacana Pemindahan Ibu Kota dengan Mobil Esemka: Heboh, Tapi Tidak Kejadian Apa-apa