Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Belum Mau Berkomunikasi dengan Siapapun, Mahasiswa Papua di Surabaya Pasang Spanduk 'Kami Tolak'

Hingga 10 hari pasca aksi protes pengerusakan bendera, penghuni asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, masih menutup diri.

Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.COM/A. FAIZAL
Pintu gerbang asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya 

Lukas mengatakan, para penghuni asrama masih terbawa emosi dari peristiwa sebelumnya.

"Jadi pertemuan ini terlalu cepat, belum ada koordinasi. Mereka masih emosi, nanti saya jadwalkan ulang untuk bertemu," kata Lukas di Surabaya, Selasa (27/8/2019) malam.

Kaesang Pangarep Adukan Cuitan Tengku Zulkarnain kepada Jokowi yang Kritik soal Pindah Ibu Kota

Sebelumnya, Lukas mengatakan telah mengirim staf dari Provinsi Papua dan Papua Barat untuk menemui penghuni asrama, tapi juga ditolak.

"Bahkan ada orangtua dari salah satu penghuni asrama di depan, tapi penghuni tetap tidak keluar," ujarnya.

Lukas belum mengetahui siapa saja yang ada dalam asrama tersebut, apakah dari mahasiswa atau bukan.

"Yang ada data dari polisi ada 42 orang," ucapnya.

Internet Diblokir, Warga Papua Tuntut Ganti Rugi dan Ancam Unjuk Rasa Susulan

 Selasa sore, usai bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Lukas dan rombongannya berjumlah puluhan orang mendatangi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya.

Saat turun dari kendaraan yang ditumpangi, penghuni asrama sudah berteriak-teriak agar rombongan meninggalkan tempat.

Meraka berteriak bahkan memukul pintu gerbang dengan kursi lipat, hingga melempar kerikil.

Rombongan yang juga diikuti gubernur Jatim, kapolda Jatim dan pangdam V Brawijaya pun mundur dan bergegas pergi.

Sinta Nuriyah Teringat Pesan Gus Dur soal Papua: Tak Ada Alasan Merendahkan Mereka

Asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya memang tertutup sejak peristiwa aksi dugaann perusakan bendera merah putih pada 16 Agustus lalu.

Di depan pintu gerbang terpampang spanduk warna putih bertuliskan "Siapapun Yang Datang Kami Tolak" dengan huruf warna merah, "Lepaskan Garuda" dan "Referendum Is Solution". (Kontributor Kompas.com Surabaya, Achmad Faizal)

Artikel ini telah dipublikasikan Kompas.com dengan judul: Kapolda Jatim: Penghuni Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Tolak Berkomunikasi dengan Siapa Pun

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved