Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus Pembunuhan

Sempat Dikaitkan dengan Gafatar, 4 Korban yang Hilang Misterius Kerangkanya Ditemukan di Banyumas 

Setelah menghilang, pada saat itu muncul kasus Gafatar sehingga orang-orang berspekulasi jangan-jangan ikut Gafatar

Editor: Garudea Prabawati
(KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)
Kepala TU SMP Negeri 4 Banyumas menunjukkan foto Supratno, salah satu korban pembunuhan yang kerangkanya ditemukan di kebun Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 

TRIBUNSOLO.COM - Usai dinyatakan hilang secara misteriustiga anak dan cucu Misem, warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ditemukan sudah menjadi kerangka.

Hal tersebut terungkap selama hampir lima tahun terakhir akhirnya terungkap.

Ketiga anak Misem, Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46), dan Heri Sutiawan alias Heri (41), serta cucu Misem, Vivin Dwi Loveana alias Pipin (22), anak Ratno, selama ini terkubur di belakang rumah dan ditemukan tinggal kerangka.

Dilansir dari Kompas.com, sebelum geger kabar penemuan kerangka Sabtu (24/8/2019) petang, mereka dikabarkan merantau entah ke mana.

Namun, ada pula yang berspekulasi hilangnya mereka terkait dengan organisasi atau kelompok terlarang.

Ratno dan Vivin adalah yang paling menimbulkan tanda tanya. Ratno adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas sebagai petugas perpustakaan di SMP Negeri 4 Banyumas, sedangkan anaknya kala itu masih berstatus mahasiswi di IAIN Purwokerto.

Kepala Tata Usaha (TU) SMP Negeri 4 Banyumas Suparyo mengatakan, Ratno kali terakhir datang ke sekolah 4 Oktober 2014 atau lima hari sebelum hari naasnya 9 Oktober 2019.

Gara-gara Foto yang Diunggah Gading Marten, Luna Maya Ketahuan Bakal CLBK sama Mantan, Ariel NOAH?

Seungri Tiba di Kantor Polisi untuk Diinterogasi, Tampil di Publik dan Minta Maaf

Chord Kunci Gitar Terbang The Fly, Saking Legendarisnya sampai Dicover Nagita Slavina

Bahkan, pada 9 Oktober pihak sekolah mendatangi kediaman Misem untuk mengonfirmasi keberadaan Ratno.

Jawaban yang didapat kala itu dari Saminah, adik Ratno yang kini jadi tersangka, adalah merantau ke luar kota.

"Pada saat itu Kepala TU lama dan rekan kerja ke sana untuk konfirmasi, Saminah jawabannya (Ratno) pergi meninggalkan rumah bersama anak perempuannya sejak tanggal 4 Oktober," kata Suparyo saat ditemui, Selasa (27/8/2019).

Pihak sekolah akhirnya mengirimkan surat teguran secara bertahap karena PNS tersebut tidak masuk tanpa kabar. Hingga akhirnya Ratno diberhentikan secara hormat pada 17 Maret 2015.

"Setelah menghilang, pada saat itu muncul kasus Gafatar sehingga orang-orang berspekulasi jangan-jangan ikut Gafatar. Asumsi awal ikut Gafatar, setelah itu enggak tahu," ujar Nasrun, salah seorang guru senior di SMP Negeri 4 Banyumas.

Spekulasi tersebut muncul karena pada saat itu ramai kasus Gafatar di mana saat itu ada beberapa warga Banyumas yang turut bergabung dengan Gafatar di Kalimantan.

Hal senada disampaikan Wakil Kepala SMP Negeri 4 Banyumas Sunandar. Rekan di sekolah sempat beberapa kali menghubungi telepon seluler.

Namun, telepon tidak pernah aktif. "Waktu itu sempat muncul spekulasi juga apakah ikut pengajian tertentu atau apa. Bapaknya ikut anaknya atau anaknya yang ikut bapaknya," ujar Sunandar.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved