Sempat Viral,Rusmini Dikabarkan Meninggal, Ini Pesan Terakhir Untuk Sang Anak yang Injak Kepalanya
Rusmini warga dari wilayah Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur, yang sempat viral di media sosial lantaran kepalanya diinjak anaknya, dikabarkan meninggal
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Garudea Prabawati
TRIUBUNSOLO.COM - Rusmini warga dari wilayah Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur, yang sempat viral di media sosial lantaran kepalanya diinjak oleh sang anak bungsu, dikabarkan meninggal dunia.
Berita tersebut pun langsung viral ke permukaan, dikarenakan sebelum meninggal Rusmini tetap memaafkan sang buah hatinya yang injak kepalanya tersebut. maafkan putranya meninggal dunia.
Dilansir dari Tribunnews.com, kabar meninggalnya Rusmini dibenarkan oleh anak sulungnya, di mana Rusmini meninggal dunia pada Selasa (27/8/2019).
Rusmini meninggal dunia di Rumah Sakit Soewandi pada pukul 14.00 WIB.
Sebelum meninggal Rusmini memberikan pesan terakhir kepada anak keduanya saat mendampinginya selama dirawat di RSUD Soewandhie, Surabaya.
Rupanya Rusmini berpesan untuk keluarga tetap menjaga anak bungsu yang injak kepalanya serta menjaga suaminya (ayah sang anak).
"Minta jaga adik sama bapak," kata Novi di rumah duka Kedondong Kidul gang 1 RT 05/RW 06, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Surabaya, Selasa (27/8/2019).
• Belum Mau Berkomunikasi dengan Siapapun, Mahasiswa Papua di Surabaya Pasang Spanduk Kami Tolak
• Jawab soal Gaston Castano Numpang Hidup Mendiang Julia Perez, Nia Anggia: Semua Juga Tahu
Sakit jantung dan paru menahun
Sebelum meninggal Rusmini diketahui menderita penyakit jantung dan paru, sejak 1993.
Bahkan Rusmini selama ini menolak untuk dioperasi, selain juga tidak ingin menyusahkan ketiga anaknya.
"Seluruh biaya rumah sakit ditanggung Pemkot (Surabaya)," tambah Novi.
Tetap bekerja bantu keluarga dengan berjualan es teh
Semasa hidup, Rusmini mengaku tidak ingin menyusahkan ketiga anaknya.
Meski sudah berusia 60 tahun dia tetap bekerja walau hanya berjualan es teh.
"Ibu bilang tidak ingin merepotkan anak-anaknya," tambahnya.
• Gara-gara Digerebek Satpol PP Kota Bandung saat di Hotel, Aceng Fikri Sebut Istrinya Kini Trauma
• Walhi: Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur Tak Ubahnya Memindah Masalah ke Tempat Baru
Sementara sang suami kini sudah tidak bekerja, lantaran usianya yang sudah 70 tahun.
Sementara itu kabar meninggalnya Rusmini pun telah dibagikan oleh Facebook, Humas Polrestabes Surabaya pada Selasa (27/8/2019) malam.
Berbunyi, "Innalillahi wainna ilahi rojiun, telah meninggal dunia, ibu Rusmini.
Ibu yg videonya viral karena ditendang kepalanya oleh putranya sendiri.
Barusan humas polrestabes surabaya tlp mas syukur (anak no 1), membenar bahwa ibunya meninggal dunia di rs soewandi hari ini skj. 14.00 wib krn sakit komplikasi.
Jenazah skrng di rmh dan rencana akan dimakamkan di TPU ngagel selesai sholat isya.
Mari Kita doakan alm semoga kusnul khotimah," tulis akun Humas Polrestabes Surabaya.
Viral anak kandung injak kepala sang ibu
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, sebelumnya, sebuah video menampilkan anak yang tengah berdebat dengan ibunya beredar di media sosial pada Rabu (21/8/2019).
Dalam video berdurasi sekitar 39 detik ini, sang anak mencoba meminta uang sebesar Rp 10.000 kepada ibunya, tetapi sang ibu tidak memberikan uang tersebut dan justru menasihati anaknya.
Alhasil, karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan, sang anak kesal dan melampiaskan amarahnya dengan melemparkan bantal dan menginjak kepala ibunya.
Sontak, video tersebut mendapatkan respons tinggi dari warganet. Sayangnya, si pengunggah telah menghapus video tersebut tidak lama setelah rekaman itu viral di beberapa media sosial pada pekan lalu.
"Jadi setelah kejadian itu, ibunya memang sedang sakit jantung, sudah parah," ujar Umam menjelaskan penyakit yang diderita oleh wanita yang tampil dalam video.
"Terus, karena sudah viral di media sosial, tindakan anggota Polsek dengan cepat membawa anak itu ke (kantor) Polsek," lanjut dia.
Umam mengungkapkan, ketika anggotanya tengah membawa si anak, sang ibu malahan menahan polisi agar tidak membawa anaknya.
"Sang ibu bilang, 'jangan dibawa anakku, bawa pulang'," ujar Umam.
• Usai Jalani Proses Hukum, Imigran Asal Nigeria yang Bobol Konter di Solo Bakal Dideportasi
Kemudian karena sudah ramai di media sosial, petugas pun melakukan tindakan khusus.
Polisi lalu menanyakan beberapa keterangan kepada si anak. Setelah itu, anak tersebut diperbolehkan pulang, namun pada keesokan paginya ia diminta kembali ke Polsek Tegalsari pada pukul 10.00 WIB.
Si anak pun menyanggupi perintah polisi, ia pun didampingi oleh warga dan petugas Kecamatan. "Itu kita buka press conference.
jadi, yang bersangkutan dipulangkan. Setelah itu dari Dinas Sosial juga ngasih sumbangan baik makanan ke keluarga itu, karena bapak-ibunya juga enggak kerja," ujar Umam.
"Sabtu itu, ibunya sakit dan langsung dibawa ke rumah sakit, jadi langsung di-opname," terang Umam.
(*)