Perjuangan Ria Irawan Lawan Kanker, Pernah Jalani Kemoterapi Sambil Makan Nasi Uduk
Perjuangan aktris Chandra Ariati Dewi alias Ria Irawan dalam melawan penyakit kanker yang dideritanya memang sudah terlampaui cukup lama.
Namun, Ria bertekad melawan kanker getah bening yang dideritanya.
Ria menjaga semangatnya itu dengan berkaca pada sang tante yang juga menderita kanker bisa bertahan hingga puluhan tahun dan yakin hal serupa terjadi pada dirinya.
”Saya lihat tante saya yang cerewetnya minta ampun seperti itu saja bisa survive hingga puluhan tahun. Kenapa saya harus menye-menye dan sedih,” ungkap Ria.
Tahapan yag cukup berat selama fase pegobatan dilalui Ria dengan selalu menjaga semangatnya.
Misalnya, ketika fase kemoterapi. Ia mengkamuflase rasa yang tidak enak dengan makan.
• Tempuh Pendidikan S2 di Amerika, Maudy Ayunda Berat Harus Meninggalkan Orang-orang Terdekat
”Jadi, dikemo sambil makan nasi uduk atau lontong sayur. Soalnya kalau dibawa diam, sedih juga, baca juga enggak enak. Yang paling enak buat saya, ya, dipakai makan,” kata Ria.
Ria pun mengaku berat badannya bertambah 3 kilogram.
Meski kemoterapi menimbulkan ketidaknyamanan, Ria sangat menyadari kemoterapi membantu pasien agar sel kanker tak menyebar ke organ tubuh lain.
“Kalau enggak kemo, nanti kanker lari ke tulang, paru- paru, sampai otak. Akan lebih sulit penyembuhannya. Jadi kanker kronis,” kata Ria pada sebuah kesempatan, di Gedung The Jakarta Post, Palmerah Barat, Jakarta Barat, Senin (5/1/2015).
“Kalau kanker enggak bisa didoain cepat sembuh, deh, tapi doain enggak menjalar saja,” kata dia.
Berbagi semangat Sebagai seorang penyintas kanker, Ria tak hanya memupuk semangat untuk dirinya sendiri.
Ia bahkan turut memberikan semangat kepada mereka yang juga menjalani kemoterapi.
• Wagub Jateng Taj Yasin: Kepemilikan Sertifikat Tanah Mempermudah Pembangunan RTLH
Sehari-hari, Ria masih menjalankan aktivitas, dari shooting hingga diving.
Ria pernah mengatakan, kisah seputar kanker selalu terlalu ”drama” seperti di film-film.
Ia pernah berperan dalam dua film tentang kanker, Bila Saatnya Tiba dan Jangan Ambil Nyawaku.