Tak Hanya Manusia, ISIS Kini Gunakan Sapi untuk Menyerang Pasukan Keamanan Irak
Kelompok teroris ISIS menggunakan sapi yang diikat dengan bahan peledak untuk melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Irak.
TRIBUNSOLO.COM - Kelompok teroris ISIS menggunakan sapi yang diikat dengan bahan peledak untuk melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Irak.
Dua ekor sapi diikat dengan sabuk bahan peledak dan dibiarkan berjalan menuju pos pemeriksaan militer di Provinsi Diyala ketika tentara Irak melepaskan tembakan kemudian meledakkannya.
Satu orang warga sipil tewas akibat serangan yang gagal pada Minggu (1/9/2019) lalu itu, menurut laporan di situs Rudaw, dikutip Fox News.
• Mabes Polri Sebut Kelompok Teroris Jaringan ISIS di Papua Berencana Bom Polres Manokwari
Menurut pejabat lokal Sadiq Husseini, insiden itu menunjukkan bahwa kelompok itu telah kehilangan kemampuan untuk merekrut anggota muda dan calon pembom bunuh diri.
"Insiden itu menunjukkan kelompok tersebut telah kehilangan kemampuan untuk merekrut orang-orang muda dan calon pembom bunuh diri, sebagai gantinya mereka menggunakan ternak," ujar Husseini.
Provinsi Diyala menjadi rumah bagi suku Kurdi, Sunni, dan Syiah, serta menjadi pusat perselisihan antara pemerintah daerah Kurdistan dan Irak, dengan kedua pihak mengklaim kepemilikan.
ISIS mengambil keuntungan dari perselisihan ini dan berupaya membangun kembali kelompoknya setelah kehilangan sebagian besar wilayah yang sempat mereka kuasai di bawah kekhalifahan.
Di bagian selatan provinsi itu, ISIS menguasai zona dukungan yang tahan lama dan meningkatkan serangannya terhadap pasukan keamanan, tokoh suku setempat, dan situs komersial, menurut Institut Studi Perang.
Upaya menggunakan ternak untuk melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan mungkin merupakan yang pertama kali digunakan ISIS, namun taktik serupa pernah digunakan kelompok militan sebelumnya.
Pada November 2003, lebih dari selusin roket dilaporkan ditembakkan dari sebuah gerobak yang ditarik keledai dan menghantam menteri perminyakan Irak, serta dua hotel di pusat kota Baghdad, menurut CBS News.
"Kita telah menemui banyak insiden di mana mereka menggunakan taktik berteknologi rendah semacam ini."
"Terkadang kami bisa menghentikannya dan sekali waktu serangan mereka berhasil," kata Brigadir Jenderal Mark Kimmit, wakil kepala operasi AS di Irak, pada saat itu.
• Operasi Pasukan Khusus Arab Saudi Berhasil Menangkap Pemimpin Kelompok ISIS Cabang Yaman
Badan penelitian nonprofit, Action on Armed Violence, yang berbasis di London, telah mencatat setidaknya enam insiden serangan menggunakan "perangkat peledak improvisasi" (IED) yang dibawa menggunakan keledai, sejak 2010, dan menewaskan hingga 14 orang. Seluruh insiden terjadi di Pakistan dan Afghanistan.
ISIS juga diketahui pernah setidaknya satu kali menggunakan produk susu untuk menyelundupkan bahan peledak.