Cerita Petani soal Makam di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang Hanya Terlihat saat Air Surut
Makam kuno di bawah air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Jawa Tengah, hanya bisa dilihat saat musim kemarau panjang.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Tak banyak yang tahu tentang makam kuno di Dusun Wotan, Desa Boto, Kecamatan Baturetno, Wonogiri ini
Makam ini berada di bawah air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Jawa Tengah, lokasi yang menyimpan banyak potensi tempat wisata baru.
Makam kuno ini sudah tidak digunakan untuk mengubur jenazah.
Menurut cerita seorang petani di sekitar makam, Widodo, makam-makam tersebut berada di bawah air Waduk Gajah Mungkur, jika air waduk sedang tinggi.
Sehingga hanya dapat dilihat saat musim kemarau panjang.
"Saat air di Waduk Gajah Mungkur sedang surut, maka, makam-makam tersebut baru akan terlihat," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (8/9/2019).
Area tersebut dapat dikenali sebagai area makam karena terlihat banyak sekali batu nisan di satu titik.
• Makam Kuno di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Ini Hanya Terlihat saat Musim Kemarau Panjang
Batu nisan tersebut sudah tidak terlihat dalam posisi yang rapi, cenderung acak dengan berbagai posisi.
Ada yang dalam posisi yang miring, ada pula batu nisan yang berhimpitan dengan batu nisan yang lain.
Bahkan, tidak sedikit pula batu nisa di makam tersebut sudah rusak terkenal pengikisan air.
"Karena sudah lama tenggelam, batu nisan tersebut sudah banyak yang bergeser terkena arus."
"Ada juga yang sudah rusak karena terkikis air," imbuhnya.
Uniknya, batu nisan di makam tersebut terlihat satu warna, yaitu putih.
"Jaman dahulu batu nisannya bentuknya ya seperti itu, persegi panjang, dan terbuat dar batu kapur."
"Belum ada yang dari semen atau marmer," pingkasnya. (*)