Siswi SD di Tawangsari Sukoharjo Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Guru
Siswi kelas VI di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tawangsari, Sukohjarjo diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum guru
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Seorang siswi kelas VI di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tawangsari, Sukohjarjo diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum guru berinisial S (54).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, masalah yang terjadi pada 19 Agustus lalu tersebut, ternyata sudah selesai sejak beberapa waktu lalu di tingkat desa.
Pasalnya, pihak korban dan oknum guru telah menyelesaikan permasalah tersebut dengan cara kekeluargaan.
Namun pada hari ini, Selasa (10/9/2019) ada sejumlah warga yang diketahui mendatangi SD, hanya saja agar tidak menganggu proses belajar mengajar sejumlah orang itu dibawa ke balai desa.
"Iya benar ada masalah itu, tetapi sudah diselesaikan waktu itu juga oleh pihak desa, sehingga saat ini sudah selesai," kata Kades setempat, Supandi, Selasa (10/9/2019).
• Diajak Pesta Miras, Dara 13 Tahun di Temanggung Jadi Korban Pelecehan Seksual 2 Remaja
Pihak penerintah desa (Pemdes) telah memfasilitasi penyelesaian kasus tersebut, sehingga kasus tersebut tidak dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Dari pihak korban tidak ingin memperpanjang masalah itu," aku dia.
"Masalah sudah selesai ditingkat desa, pihak korban sudah menerima, dan pihak terlapor juga sudah meminta maaf, sudah ada hitam di atas putih, jadi sudah selesai," ungkapnya menegaskan.
Korban saat ini, sudah beraktivitas seperti biasa, namun untuk kenyamanan korban dia pindah ke sekolah lain yang tidak jauh dari rumahnya.
• Usai cabuli 5 Siswinya, Guru Olahraga Asal Batam Ini Melarikan Diri ke Karimun
Pejabat Sementara (Pjs) Kapolsek Tawangsari, Iptu Sidi Purnama menambahkan, kejadian tersebut tidak dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Tidak sampai Polsek, karena sudah sudah diselesaikan di tingkat desa," terang dia.
Sidi Purnama menuturkan, oknum guru tersebut sempat memegang leher bagian belakang, pundak, dan dada korban.
Meskipun kejadian tersebut sudah lama selesai, namun sejumlah warga kembali mengangkat isu tersebut.
"Ada sejumlah warga yang ingin guru tersebut dipindah," jelasnya.
"Saat ini pihak pemdes dengan camat juga sedang menjembatani warga dengan pihak sekolah," pungkasnya. (*)