Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Anggota Dewan ini Kumpulkan Amplopan Kunker Selama 5 Tahun, Begitu Dibuka, Terkumpul Setengah Miliar

Anggota Dewan ini Kumpulkan Amplopan Kunker Selama 5 Tahun, Begitu Dibuka, Terkumpul Setengah Miliar

montase, sumber foto : TribunSolo.com/Ryantono Puji Santosa, dokumen pribadi
Gus Bombong, anggota dewan DPRD Sragen yang sumbangkan uang amplopan kunker yang diterimanya. Foto kanan : Suasana saat uang amplopan itu dihitung oleh para santri Pondok Pesantren. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Berapa jumlah uang saku atau amplopan yang diterima oleh seorang anggota DPRD?

Apa yang terjadi di Sragen, Jawa Tengah ini, mungkin bisa menceritakan hal tersebut. 

Sebuah hal unik dilakukan Anggota dewan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bernama Bombong Lukito Samodro (27).

Kisah Anggota DPRD Sragen Kumpulkan Amplop Kunker 5 Tahun Tembus Setengah Miliar, Lalu Disumbangkan

Nasib ZA, Pelajar SMA yang Membunuh Begal di Malang, Akhirnya Tak Ditahan oleh Polisi

Bambang, sengaja menyimpan amplop yang berisi uang kunjungan kerja (kunker) selama lima tahun menjabat di DPRD Sragen.

Hasilnya? fantastis.

Bambang yang akrab dipanggil Gus Bombong itu menjadi anggota dewan sejak tahun 2014 sampai saat ini, 2019.

"Dulu pada 2014 saya sudah menjadi dewan, dan periode Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 - 2024 ini saya terpilih lagi," kata Bombong mengawali kisahnya kepada TribunSolo.com di Ponpes yang berada di Kecamatan Gondang, Sragen, Rabu (11/9/2019).

Sejak menjadi dewan pada 2014 lalu, Bombong tidak pernah menggunakan  sepeser pun uang saku dari kunkernya tersebut.

"Uang saku kunker saya kumpulkan tidak saya gunakan," papar pria kelahiran 28 Maret 1992.

Selama tahun 2014 - 2019 mengumpulkan amplopan itu dalam wadah khusus.

Aklhirnya, di masa akhir jabatannya, Gus Bombong membukanya.

Gus Bombong membukanya tepat pada momen ulang tahun Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen, pondok pesantren yang dikelola oleh ayahnya.

Ayah Bombong adalah Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Sragen, Kyai Syarif Hidayatulah.

Ternyata, jumlah uang amplopan selama 5 tahun itu sangat besar.

"Dihitung selama setengah tahun itu dapat setengah miliar (Rp 500 juta)," aku dia.

"Itu saya kasih ke yayasan dan sumbangkan ke masyarakat," jelasnya membeberkan.

Menurut Bombong, saat mencalonkan wakil rakyat dari PKB dirinya tidak pernah berkampanye dan semua bantuan dari relawan.

Jadi, ketika dia menjadi anggota DPRD uang tersebut dikembalikannya untuk membantu masyarakat dan mengembangkan wilayah Pemilihannya.

"Uang saku kunker dewan itu saya tidak pakai, semua saya kasihkan ke masyarakat dan yayasan saja," papar Bombong. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved