Pengakuan Siswi SMK di Bandung Korban Penusukan: Pelaku Suka Menguntit dan Memaksa untuk Ketemu
Pemuda bernama Ravindra Giantama (22) hilang akal sehat setelah cintanya ditolak oleh ZPD, seorang siswi SMK di Bandung.
Dia mengaku barista (peracik minuman kopi). Tapi, melihat IG-nya sih tidak kelihatan barista. Saya tidak tahu apa pekerjaannya. Pernah kepada teman saya, ia mengaku dua kali resign dari kerjaan karena selalu kepikiran aku.
Apa isi pesannya kalau via IG?
Dia maksa-maksa untuk ketemu saya, tapi saya selalu menolak.
Pernah bertemu dengan pelaku?
Pernah di acara di UPI dan di Braga. Itu juga bukan janjian, tapi dia aja yang ikut-ikut, dia bisa tahu kegiatan saya.
Bagaimana saat bertemu?
Pertemuan pertama di Braga itu juga tidak janji. Wajahnya ditutup, kayak karakter 'anime' gitu. Nah, setelah itu, di UPI, dia membuka masker yang menutup wajahnya. Setelah itu dia janji enggak akan menganggu lagi. Tapi, tetap aja masih ngikutin. Sewaktu di UPI, dia sampai mengejar saya untuk foto, tapi saya takut dan akhirnya diantar pulang oleh kakak kelas. Dia mengaku ngefans.
Dia pernah menyatakan cinta sama kamu?
Pernah, tapi tidak langsung, melalui akun IG teman, kemudian teman "screenshoot" chat-nya dia, dan mengirim ke saya. Isinya curhat, kalau sudah suka dengan saya dan selama ini tidak berani menanggapi. Saya langsung blok akunnya dan mengganti nama akun saya serta mem-private akun IG saya.
Sebelum kejadian ini, apakah pernah ketemu lagi pada tahun ini?
Kalau tahun ini tidak pernah lagi bertemu. Bingung aja, kenapa bisa diikuti lagi hari ini.
Bisa diceritakan bagaimana kronologis kejadian tadi pagi?
Saya dengan teman saya mau memfotokopi di luar sekolah, tapi masih dekat sekolah. Pulang dari tempat fotokopi, saya melihat ada dia pakai jaket putih, wajahnya ditutup. Teman saya bilang, aneh ya orang itu, hati-hati, kita ke pinggir saja. Tepat di depannya, dia langsung ke arah saya dan menusuk. Saya dan teman saya pun lari. Dia ngejar dari belakang.
Bagian apa yang tertusuk?
Bagian kanan. Awalnya tidak terasa apa-apa dan saya tidak merasa sakit. Tiba di depan pos satpam sekolah, ada penjaga yang bilang kalau saya berdarah. Akhirnya saya dibawa ke UKS, lalu dilarikan ke RS Bungsu.