Pengakuan Siswi SMK di Bandung Korban Penusukan: Pelaku Suka Menguntit dan Memaksa untuk Ketemu
Pemuda bernama Ravindra Giantama (22) hilang akal sehat setelah cintanya ditolak oleh ZPD, seorang siswi SMK di Bandung.
Apa kata dokter di rumah sakit?
Katanya, bagian yang tertusuk dijahit satu jahitan. Panjang lukanya sekitar 0,7 sentimeter dan dalamnya 0,2 sentimeter. Setelah dijahit, saya langsung ke polsek memberikan keterangan. Awalnya guru tidak mengizinkan, dan polisi juga memberikan waktu. Tapi saya yang ingin agar cepat selesai.
Pelaku sudah ditangkap, bagaimana perasaan kamu?
Saya masih takut, apalagi untuk keluar rumah.
Apa sih kegiatan kamu selain bersekolah?
Saya hobi dance Korea. Itu sejak SMK, saya ekstrakurikulernya ya dance.
Ngomong-ngomong, apa cita-citanya kamu?
Ingin menjadi ahli investigasi gitu, apa ya namanya. Pokoknya seperti detektiflah.
Suka Korea, apa sudah pernah ke Korea? Atau mau sekolah ke Korea?
Ya kalau ke Korea belum pernah, tapi ingin sekali, ingin kuliah di Korea.
Berapa bahasa asing yang dikuasai?
Bahasa Inggris dan Korea, tapi tidak lancar lah. Ini juga rencananya Kamis mau ke Kudus, perutusan sekolah untuk studi banding, tapi kondisinya belum memungkinkan.
Katanya, kamu penggemar Gubernur Ridwan Kamil. Pernah ketemu?
Beberapa kali, tapi tidak pernah salaman, berfoto, tapi saya ingin sekali. Beberapa kali bertemu, tapi malu untuk memanggil. Pernah sewaktu kami latihan drama, Pak Gubernur lewat, dan bertanya, sedang apa kalian. Itu rasanya senang sekali.
Mau foto dan bersalaman dengan Pak Ridwan Kamil?
Mau banget, Sabtu kemarin juga ketemu di daerah Braga, tapi saya enggak berani menyapa, malu.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Wawancara Eksklusif ZPD, Siswi SMK yang Ditusuk Gara-gara Menolak Cinta, Apa yang Sebenarnya Terjadi
Penulis: Daniel Andreand Damanik