Manager Tim PB Djarum Fung Permadi Buka Suara soal Polemik KPAI Vs Djarum, Benar Ada Ancaman Demo?
Berikut ini petikan wawancara eksklusif wartawan Tribun Jateng Rifqi Gozali dengan Fung Permadi, Manager Tim PB Djarum, di GOR Djarum Kudus.
TRIBUNSOLO.COM, KUDUS - Bertepatan dengan penyelenggaraan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis di Purwokerto, Sabtu (7/9/2019) PB Djarum resmi pamit.
PB Djarum menghentikan seluruh kegiatan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis mulai 2020.
Keputusan ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Termasuk Menpora mendukung untuk melanjutkan audisi itu.
Sedangkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mendukung keputusan KPAI.
• Soal Dugaan Eksploitasi Anak oleh PB Djarum, Fahri Hamzah Minta KPAI dan Lentera Anak Urus Hal Lain
Gubernur Ganjar Pranowo menyarankan KPAI dan PB Djarum duduk bersama mencari solusi.
Berikut ini petikan wawancara eksklusif wartawan Tribun Jateng Rifqi Gozali dengan Fung Permadi, Manager Tim PB Djarum, Rabu (11/9) di GOR Djarum Kudus.
PB Djarum sudah mantap hentikan Audisi Umum Beasiswa?
Pak Yoppy pimpinan saya. Kalau saya kan pelaksana teknis di lapangan, untuk pembinaan di PB Djarum. Arahan Pak Yoppy, tahun depan kita rehat.
Ada kemungkinan digelar lagi Audisi Beasiswa Bulu Tangkis?
Saya tidak berwenang untuk itu. Tugas saya menyelesaikan audisi umum tahun ini. Nanti finalnya di Kudus. Tahun depan kami istirahat. Pembinaan sehari-hari tetap berjalan terus.
Tuduhan eksploitasi anak kenapa baru sekarang mencuat?
Untuk kronologisnya mulai tahun lalu waktu audisi di Surabaya, pernah mendapatkan surat.
Tapi setelah itu saya tidak tahu perkembangannya.
Tugas saya bagaimana melatih membina atlet-atlet yang sudah masuk PB Djarum mengejar mimpinya. Kami memfasilitasi mereka jadi pemain bulu tangkis tingkat dunia.
Mungkinkah tetap audisi namun tanpa nama Djarum?
Itu bukan wewenang saya. PB Djarum kan suatu entitas yang berbeda dari PT Djarum itu sendiri.
Kalau mau ngomong hukum, sebenarnya kami ini entitas hukum yang berbeda. Kami kan bernaung di bawah Djarum Foundation.
Tetapi KPAI menuduh itu melanggar hukum, itu kan perkara persepsi. PB Djarum sudah 50 tahun membina punya reputasi to.