Terkait Kebakaran Hutan Gunung Merbabu, Pengamat UNS Solo Sarankan Penanaman Kembali Lahan Terdampak
Penanaman kembali dilakukan untuk mengurangi risiko erosi di lahan terdampak.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Eka Fitriani
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Adi Surya
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pengamat kehutanan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyarankan pemerintah lakukan penanaman kembali lahan terdampak kebakaran hutan di lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah.
Penanaman kembali dilakukan untuk mengurangi risiko erosi di lahan terdampak.
Kepala Unit Pelaksana Tugas Pusat Pendidikan dan Pelatihan (UPT Pusdiklat) Perhutanan UNS Solo, Dwi Priyo Apriyanto mengatakan, penanaman kembali lahan terdampak kebakaran merupakan kewajiban.
"Penanaman kembali lebih kepada upaya pencegahan risiko erosi lebih besar di lahan terdampak kebakaran," kata pria yang akrab disapa Apri itu kepada TribunSolo.com, Sabtu (14/9/2019).
Jenis tanaman yang digunakan perlu memperhatikan kesesuaian lahan dan peruntukannya bagi masyarakat.
"Tanaman yang musiman, seperti kacang tidak direkomendasikan karena dapat memperbesar risiko erosi tanah," ucap Apri.
"Saya merekomendasikan tanaman tahunan, seperti pohon pinus," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Peneliti Pusat Penelitian Lingkungan Hidup UNS Solo, Pranoto.
Pranoto mengatakan, pohon pinus bisa mengurangi potensi erosi tanah melalui akar-akarnya.
"Tidak hanya itu, pohon pinus menghasilkan uap air yang tinggi dan itu bisa meningkatkan potensi pembentukan awan hujan," tutur Pranoto.
"Hujan yang turun dapat membantu kesuburan tanah dan tanaman, " imbuhnya.
Pranoto kemudian mengatakan, pohon pinus memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.
"Getah pohon pinus dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri dan kesehatan," kata Pranoto.
(*)