Viral Keluhan Netizen pada Tambal Ban Online yang Difasilitasi Pemkot Solo, Ini Tanggapan Wali Kota
Postingan netizen di medsos tentang keluhan terhadap tambal online yang mendapatkan bantuan fasilitas dari Pemkot Solo menjadi viral
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Postingan netizen di media sosial (medsos) tentang keluhan terhadap tambal online yang mendapatkan bantuan fasilitas dari Pemkot Solo karena tidak menjawab panggilannya menjadi sorotan dan viral.
Postingan tersebut tampil di laman Instagram @jelajahsolo.
Dalam postingan soal tambal ban panggilan tersebut ada keluhan dari netizen yang menutup namanya.
Inti dari keluhan tersebut adalah saat ban sepeda motornya bocor di daerah SMK 2 Solo pada malam hari.
• Setiap Kecamatan di Solo Bakal Dilengkapi Jasa Tambal Ban Online
Kemudian, dia mencoba menghubungi semua tambal ban online termasuk yang mendapatkan bantuan dari Pemkot Solo beberapa waktu lalu yakni Ngrekso Ban Kempes.
Namun, tidak ada yang datang dan mengangkat teleponnya.
Setelah dicoba terus, hanya ada satu tukang tambal ban panggilan yang datang yakni Gito.
"Saya mutusin nunggu pak Gito yang baru nambal di daerah Baki, setelah datang langsung dikerjakan," tulis aku tersebut yang diunggah di @jelajahsolo.
Dia juga mengaku kecewa dengan tambal ban online yang diberikan pemerintah Kota Solo karena tidak bisa membantu.
Menanggapi keluhan tersebut Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menuturkan, adanya Ngrekso Ban Kempes adalah bentuk pelayanan dari masyarakat kepada masyarakat.
"Kepedulian pemerintah pada Ngrekso Ban Kempes bersedia melayani panggilan dan sudah masuk aplikasi," tutur pria yang akrab disapa Rudy.
• Pasang Tarif Seikhlasnya untuk Jasa Tambal Ban Online-nya di Solo Raya, Ini Penjelasan Sudaryadi
Menurut dia, ada dua kemungkinan yakni sedang mengerjakan tambalan di tempat atau sedang menambal di tempat lain.
"Tapi kalau dia ditelp (dihubungi) tidak ngangkat dan tidak datang nanti harus dibina itu, kita evaluasi berikan peringatan," papar Rudy.
Harapan adanya Ngrekso Ban Kempes bisa berkomitmen demi pelayanan, sehingga harus dikerjakan jika ada panggilan.
"Mereka itu (Ngrekso Ban Kempes) boleh berdiam di tempat, tapi kalau ada panggilan harus berangkat karena itu komitmennya," terang Rudy menegaskan. (*)