Kisah Mbah Karsiman
Fakta dan Asal-usul Mbah Karsiman yang Viral, Ke Boyolali Mengungsi, Kondisi Rumah Memprihatinkan
Fakta dan Asal-usul Mbah Karsiman yang Viral, Ke Boyolali Mengungsi, Kondisi Rumah Memprihatinkan
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Cerita tentang almarhum Mbah Karsiman pria tua sebatang kara yang wafat meninggalkan 'warisan' segepok uang heboh di Media Sosial.
Kisah ini viral setelah diunggah di Instagram.
• Berita Foto : Pilu, Ini Rumah Mbah Karsiman, Kakek Miskin yang Wariskan Uang ke Warga Desa Banyudono
• Viral di Boyolali, Mbah Karsiman yang Sebatang Kara itu Meninggal, Warisi Warga Kampung Uang Jutaan
Siapa sebenarnya Mbah Karsiman?
TribunSolo.com menelusuri keberadaan rumah dari Pria yang telah berusia lanjut di RT 02/RW 01 dukuh Jentekan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali.
Rumah tersebut berada di pinggir kuburan dan sawah dengan kondisi yang kumuh penuh tumpukan kayu dan sampah.
Tidak ada pekarangan di rumah tersebut dan fasilitas seperti tempat tidur, almari, dan perabot lainnya.
Bahkan hanya ada dua ruangan di rumah kecil tersebut.
Tampak rumah tersebut tidak terurus dan bahkan masih ada bekas bangkai tikus saat TribunSolo.com datang berkunjung.
Rumah tersebut kini memang tidak ada yang menempati sejak Mbah Karsiman meninggal.
Tetangga Almarhum Mbah Karsiman, Rohadi mengatakan, Karsiman meninggal di usia 90 tahun pada 17 September 2019.
"Dia sebatang kara dan aslinya dari Kediri, Jawa Timur," papar Rohadi.

Dari mulut ke mulut, warga mengetahui Mbah Karsiman pindah dari Kediri ke Boyolali sudah sejak tahun 1960-an.
Mbah Karsiman pindah lantaran saat itu di Kediri terjadi bencana Gunung Kelud meletus.
Saat tinggal di RT 02/RW 01 dukuh Jentekan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono Mbah Karsiman hanya menempati tanah milik pemerintah.
"Untuk makan dia juga dari tetangga sebab tidak ada peralatan masak, Mbah Karsiman juga tidak punya pekerjaan," terang Rohadi.
Sementara itu, soal uang yang ditemukan warga tersebut memang benar.

Warga tidak sengaja menemukan uang recehan dan kertas di karung dengan beberapa plastik di dalamnya.
Ada juga dalam baju yang dimiliki oleh Mbah Karsiman.
"Itu yang menghitung ibu-ibu uangnya, kami bapak - bapak saat itu menggali kuburan," papar Rohadi.
Rohadi menjelaskan, saat itu Ibu- ibu sampai setengah hari (12 jam) menghitung total uang yang ditinggalkan Mbah Karsiman.
"Uangnya disumbangkan ke Masjid," terang Rohadi.
Menurut dia, kabar yang ada di Medsos tidak benar kalau uang Mbah Karsiman digunakan warga semuanya dihibahkan.
Total uang yang ada dimiliki Almarhum Mbah Karsiman yakni Rp 23 Juta dan saat ini masih tersisa Rp 18 juta diserahkan ke masjid.
"Itu sebagian digunakan untuk mengurus pemakamannya," terang Rohadi.
Kisah Mbah Karsiman
Sebuah kisah haru nan inspiratif dari sebuah desa di Boyolali, Jawa Tengah menjadi viral.
Tepatnya, dari Dukuh Jentekan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali.
Kisah ini diangkat oleh akun Instagram @dolanbanyudono.

Dalam unggahan tersebut, tersebutlah kisah peristiwa menarik yang terjadi di tempat tersebut.
Cerita berawal dari seorang warga, yakni Mbah Karsiman, meninggal dunia, pada Selasa, 17 September 2019 lalu.
Mbah Karsiman selama ini dikenal warga sebagai kakek renta malang, yang menghabiskan sisa hidupnya sebatang kara.
Sepengetahuan warga, tak ada satupun sanak saudara yang peduli pada Mbah Karsiman.
Warga pun iba, hingga kemudian banyak yang membantu Mbah Karsiman seikhlasnya.
Setelah pemakaman, warga kampung, kemudian bergotong royong membersihkan rumah Mbah Karsiman.
Warga menemukan banyak kantong plastik di rumah itu.
Alangkah terkejutnya warga, karena di kantong plastik itu, warga menemukan uang dengan jumlah lumayan banyak.
Uang itu terdiri dari ribuan koin, dan uang kertas yang lusuh.
Warganya pun beramai-ramai menghitung uang itu.
Setelah dihitung, uang itu berjumlah Rp 23,6 juta.
Menurut kesaksian warga, Mbah Karsiman memang dikenal gemar menabung.
Yang membuat warga haru, karena ada warga yang mengatakan, Mbah Karsiman pernah bercerita tabungan itu ingin digunakannya untuk berhaji.
"Keseharian Mbah Man juga dibantu oleh warga sekitar dan juga ada pula bantuan dari pemerintah desa," ujar Dadang, salah satu warga kampung, di video tersebut.
Ternyata bantuan yang diberikan baik oleh warga maupun oleh pemerintah desa setempat, ditabung oleh Mbah Karsiman.
Pada akhir hayatnya, Mbah Karsiman ternyata tak lagi membebani warga kampung.
Sebagian dari uang Rp 23,6 juta itu, digunakan untuk membiayai pemakamannya.
Menurut Dadang, warga kampung kemudian sepakat, sisa uang peninggalan Mbah Karsiman tersebut, akhirnya disumbangkan ke Masjid.
Harapannya, uang tersebut menjadi amal ibadahnya Mbah Karsiman, yang tak kesampaian menunaikan Ibadah Haji.
Kepada TribunSolo.com, Kepala Desa Dukuh Kecamatan Banyudono Sri Sadono membenarkan peristiwa ini.
Sri Sadono membenarkan ada penemuan uang milik Mbah Kasiman yang hidup sebatang kara.
"Iya benar ditemukan uang yang disimpan saat gotong royong," papar Sri Sadono dihubungi TribunSolo.com, Minggu (22/9/2019). (*)