Demo Tolak Pengesahan RUU
Wakil Rakyat Ini Berani Temui Ribuan Demonstran untuk Mengajak Diskusi di Gedung DPRD Solo
Anggota DPRD Solo, Sugeng Riyanto berani menemui ribuan mahasiswa yang menggelar demo di depan gedung DPRD Solo, Jalan Adi Sucipto
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Anggota DPRD Solo, Sugeng Riyanto berani menemui ribuan mahasiswa yang menggelar demo di depan gedung DPRD Solo, Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Karangasem, Kecamatan laweyan, Selasa (24/9/2019).
Dari pantauan TribunSolo.com, Sugeng yang tampak mengggunakan kemeja putih dan celana hitam itu tak canggung naik hingga berdiri di atas mobil polisi untuk mengajak mahasiswa berbicara.
Sugeng berasal dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta mahasiswa untuk tenang.
Bahkan membiarkan mahasiswa masuk, asalkan tertib dan tidak ada aksi anarkistis.
Mendengar kata-kata itu mahasiswa menyambut dengan sorakan.
• Amankan Demo di Solo, 1.250 Personel Diterjunkan, Mahasiswa Diberi Waktu hingga Pukul 18.00 WIB
Namun, negosiasi kembali alot ketika Sugeng meminta para koordinator lapangan (korlap) aksi untuk maju.
"Untuk korlap silahkan masuk, menyampaikan dengan baik apa yang diinginkan," papar dia.
Demonstran lagi-lagi menolak bila korlap mereka harus maju terlebih dahulu.
Mereka ingin masuk tanpa embel-embel apapun, sehingga semua mahasiswa untuk dibiarkan masuk.
"Masuk, masuk semua!," aku mahasiswa serentak.
• Breaking News: Aksi Demo #BengawanMelawan di Solo Memanas, Mahasiswa Paksa Masuk Gedung Dewan
Maka mahasiswa sampai dengan pukul 13.26 WIB masih bertahan di pintu masuk gedung DPRD Solo.
Sebelumnya, polisi membuat pagar hidup untuk menghalangi mahasiswa yang memaksa masuk ke DPRD Solo, Selasa (24/9/2019).
Mahasiswa sudah melewati pagar berduri yang dibuat oleh pihak kepolisian.
• Berita Video: Demo di Depan Kantor DPRD Solo, Mahasiswa Rusak Pagar Gerbang dan Merangsek Masuk
Mereka terus berteriak 'Satu Komando Satu Perjuangan, Mahasiswa Bersatu Tak Bisa Dikalahkan'.
"Pak polisi kami mohon dengan segara hormat, kami melakukan ini atas nama penderitaan rakyat," ujar para mahasiswa.
Mereka juga berteriak hati-hati provokasi, barisan polisi juga terlihat sudah berjaga di depan pintu masuk DPRD Solo. (*)