Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Kisah Slamet Raharjo Legenda Kuliner Solo, Dari Warung Kaki Lima hingga Dirikan Pesantren Gratis

Kisah kesuksesan sang Legenda Kuliner Solo Slamet Raharjo, pemilik Bebek Goreng H Slamet, ternyata tidak instan.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Garudea Prabawati
TribunSolo.com/Ryantono
Rumah duka almarhum Slamet Raharjo, legenda kuliner Solo, pemilik Bebek Goreng H Slamet. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kisah kesuksesan sang Legenda Kuliner Solo Slamet Raharjo, pemilik Bebek Goreng H Slamet, ternyata tidak instan.

Slamet Raharjo awalnya berjualan kaki lima di kawasan Kartasura.

"Tahunya berapa, intinya dulu jualan kaki lima di dekat SMP Muhammadiyah Kartasura dulu," papar sahabat dekat Slamet Raharjo, Yusuf Mawardi sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Tafidz Darussalam.

Setelah itu, dia tekun berjualan sampai mulai bisa membangun toko di Kawasan Kartasura yang saat ini ditinggalinya.

Selain berjualan sejak merintis usaha dari nol Slamet Raharjo juga peduli dengan lingkungan sekitar.

Terbukti, saat dia mendirikan Yayasan Sunaran kepanjangan Sudinoto Resike Lingkungan.

Korban Tewas Laka Maut di Tol Bawen-Salatiga, Satu di Antaranya Anggota Kodam IV/Diponegoro Semarang

Usir Kawanan Gajah Liar Agar Tak Rusak Tanaman Padi, Petani di Pidie Aceh Harus Begadang

Usai Gelar Aksi di DPRD Karanganyar, Mahasiswa Lanjutkan Aksi Demo Penolakan RUU ke DPRD Solo

Slamet mengambil sampah mengelolanya dan hasilnya sebagian di Sosialkan ke masyarakat yakni anak yatim dan janda tua.

"Waktu dari nol beliaunya menginginkan tawaran pada masyarakat agar manusia punya guna manfaat untuk lingkungan," kata Yusuf Mawardi, Senin (30/9/2019).

Setelah itu, tujuh tahun yang lalu Slamet Raharjo juga mendirikan pesantren bernama Tafidz Darussalam yang berada dekat dengan rumahnya saat ini.

"Itu awalnya rumah tafidz tapi kemudian diurus semua syarat - syarat akhirnya jadi pondok pesantren seperti sekarang," papar Yusuf Mawardi.

Pesantren itu diberlakukan gratis bagi para santrinya.

Saat ini ada 35 santri yang ikut belajar didalamnya terdiri dari berbagai latar belakang ada yang kaya dan yang tidak mampu.

"Saya dipercaya Pak Slamet Raharjo untuk mengelola pesantren itu," papar Yusuf Mawardi. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved