Bocah 9 Tahun di Pemalang Jualan Risol untuk Hidupi 7 Anggota Keluarganya, Ingin Sekali Bertemu Ayah
Dengan pendapatan Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu, bocah 9 tahun itu berkeliling menjajakan risol dan kue usai pulang sekolah.
TRIBUNSOLO.COM, PEMALANG - Di usia yang baru 9 tahun, Endriyanto Asep Sunoto siswa kelas III di SDN 02 Loning, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, harus merasakan kerasnya mencari nafkah.
Pasalnya Endri menjadi tulang punggung keluarga besarnya yang tinggal di Desa Linong RT 6 RW 1.
Meskipun dibantu oleh bibinya, namun untuk mencukupi kebutuhan keluarga dirasa kurang.
Dengan pendapatan Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu, bocah 9 tahun itu berkeliling menjajakan risol dan kue usai pulang sekolah.
• Kisah Haru Wanita Cantik yang Ditinggal Mati Calon Suaminya: Sayang Aku Tidur di Kamarmu Malam Ini
Setiap hari ia berjalan dari desa ke desa dengan jarak mencapai 12 kilometer untuk mencukupi biaya hidup 7 anggota keluarga.
Endri berdagang hampir satu tahun, dan sisa hasil dari berdagang ia tabung untuk mewujudkan bercita-citanya, yaitu bertemu dengan sang ayah.
Hal itu dikarenakan kedua orangtuanya bercerai sejak Endri berusia 1 tahun.
Ia pun tak pernah melihat sosok sang ayah.
• Kisah Haru Bocah Penderita Penyakit Kulit, Kulitnya Berjatuhan dan Putus Asa: Aku Lebih Baik Mati
Endri hanya bisa melihat album poto lama untuk mengobati kerinduannya.
Ia juga tak pernah mengeluh akan keadaannya.
Bahkan Endri memacu dirinya agar lebih giat belajar dan bekerja.
“Saya dagang untuk membantu keluarga.
• Kisah Brigadir Harya Wiguna Kembalikan Tas Isi Puluhan Juta Rupiah, Dapat Respons Ini dari Pemilik
Selain itu sisa uangnya saya tabung untuk bertemu ayah suatu saat nanti,” ujarnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (3/10/2019).
Muka murung pun nampak di wajah bocah itu, kala menceritakan kondisi keluarganya.
“Ibu dan ayah sudah berpisah, kalau ibu pernah bertemu satu kali.
Namun saya belum pernah bertemu ayah sejak lahir.
• Fotonya Tertidur saat Pelantikan Jadi Viral, Lora Fadil: Ini Kesalahan Pertama dan Terakhir
Saya ingin menemui ayah, maka dari itu saya menabung, kalau sudah terkumpul saya mau mencari ayah,” jelasnya.
Endri juga menuturkan ingin menjadi seorang Polisi saat besar nanti, agar bisa melindungi orang-orang yang ia sayangi.
“Untuk itu saya harus bekerja dan belajar lebih giat.
Saya tidak malu harus berkeliling ke desa-desa, justru saya senang bis bertemu banyak orang,” ungkapnya.
• YouTuber Viral Asal Solo Jeremy Terenyuh Sampai Mau Menangis saat Bertemu Bocah Penjual Karak
Meski baru 9 tahun, di mata keluarga Endri merupakan sosok tegar dan pekerja keras.
Ramblan (67) kakek Endri menerangkan, cucunya tak pernah mengeluh saat berdagang, dan kegiatan itu dilakukan atas inisiatif Endri.
“Awalnya Endri melihat dagangan yang dijual oleh Ida Sunoto bibinya selalu tak pernah habis terjual, melihat hal itu ia mencoba berkeliling untuk menjajakannya.
Tak jarang Endri berjalan hingga melewati tiga desa,” ucapnya.
• Dua Bocah SD Ditangkap karena Bawa Botol Mirip Molotov di Tengah Aksi Demo di DPRD Jatim
Diakui Ramblan, ia bersama istrinya tak tega melihat cucunya menjadi tulang punggung keluarga.
“Pedih rasanya, namun mau bagaimana lagi kami sudah tua dan tidak bisa apa-apa.
Sementara bibinya hanya bisa membantu berdagang setiap pagi karena keterbatasan fisik,” ujarnya.
Ditambahkannya, ibu Endri merupakan anak pertamanya yang kini tinggal di Jakarta.
• Pendiri Bebek Slamet Tutup Usia, Ini Kisah Hidupnya, Meski Kaya Raya Tetap Pakai Mobil Lawas
“Nama ibu Endri Wiwing Sunoto, sedangkan ayahnya bernama Asep.
Mereka bercerai sejak Endri berusia satu tahun, kini mereka sudah memiliki keluarga.
Endri sempat bertemu ibunya satu kali, namun ia belum pernah bertemu dengan sang ayah sejak lahir,” tambahnya. (budi susanto)
Artikel ini telah dipublikasikan Tribun Jateng dengan judul: Kisah Endri Bocah 9 Tahun Asal Pemalang Menopang Hidup 7 Anggota Kelurganya: Saya Ingin Ketemu Ayah