Kabar Terbaru Mark Feehily Westlife, Baru Saja Dikaruniai Bayi Bersama Tunangannya yang Seorang Pria

TRIBUNSOLO.COM - Ingat Mark Feehily personel boyband Westlife yang terkenal di Indonesia ini?

Beberapa waktu lalu, ia diketahui bertunangan dengan seorang pria bernama Cailean O'Neill.

Tak lama kemudian, Mark mengumumkan jika ia dan Cailean O'Neill, akan menjadi ayah untuk anak mereka.

Dan kini impian Mark dan tunangannya itu terwujud.

• Lirik dan Chord Kunci Gitar My Love Westlife Versi Termudah, Lagu Nostalgia Generasi 90an

Lewat proses surrogate mother, Mark dan Cailean mengumumkan di akun Instagram jika baru saja dikaruniai seorang anak perempuan.

Dalam unggahannya, itu Mark bersama tunangan tampak mendorong troli rumah sakit yang ditiduri bayi mereka.

Mereka mengangkat jari telunjuk sebagai tanda kebahagiaan menyambut anak pertama.

Mark Feehily menamai anaknya itu dengan nama Layla.

• Hamil di Luar Nikah, Wanita Ini Nekat Tenggak Obat Penggugur Janin 16 Butir, Lalu Buang Bayinya

"Baby Layla lahir dengan selamat & sehat pukul 19.27 pada 1 Oktober 2019!

"Kami adalah Ayah paling bahagia di dunia!," ungkap Mark di akun Instagramnya.

Sayangnya potret bayi Mark dan tunangannya itu tidak tampak jelas di foto.

Mark sangat menjaga privasi putrinya itu, tampak dari foto yang beredar juga dikaburkan oleh rumah sakit.

Sejumlah penggemar pun menyampaikan ucapan suka cita atas lahirnya putri pertama Mark Feehily dan Cailean O'Neill.

Mark Feehily memang sangat menantikan memiliki buah hati.

Terlihat dia pernah memposting niatannya itu pada Mei 2019.

Saat itu Mark dan suaminya, memperlihatkan hasil USG bayi mereka di ponsel dan menyertakan caption manis.

"Terima kasih untuk semua ucapan selamat ulang tahunnya! Ini benar-benar menjadikan hari ulang tahunku paling spesial untuk memberitahu kalian semua bahwa akhir tahun ini kami akan menjadi ayah untuk pertama kalinya."

"Ini adalah momen paling membanggakan dalam hidup kami dan kami sangat senang untuk mengatakannya!" tulis Mark pada unggahan Instagram miliknya kala itu.

Antusias menyambut bayi pertama, Mark juga pernah memposting foto mendorong stroller bayi dengan gaya centil.

Diketahui, Mark mengaku kepada publik jika ia gay pada 2005 silam.

Meski isu jika Mark adalah seorang gay sebenarnya sudah santer terdengar sejak 2003 lalu.

Penggemar curiga, karena tidak seperti anggota Westlife lainnya, Mark agak tertutup perihal kisah cintanya.

Saat Shane Filan menikahi Nicky Byrne, Bryan dengan Kerry dan Kian Egan berpacaran dengan Jodi Albert, Mark masih single.

Mark saat itu hanya mengaku sulit mencari kekasih karena tidak romantis.

Personel Westlife ini bahkan sempat bicara soal gadis-gadis yang mengejarnya.

"Jatuh cinta bagiku harus sealami mungkin. Kebanyakan gadis-gadis menyukaiku karena aku Westlife. Dan aku yakin hubungan dengan alasan itu tak akan berhasil. Aku menyukai seseorang mengisi kehidupanku, tapi sulit menemukan gadis yang menyukaiku apa adanya," ucap Mark ketika itu.

Tapi kemudian ia membuat banyak wanita patah hati saat mengaku sebagai gay.

Sementara itu setelah membuat pengakuan, Mark sempat bertunangan dengan fotografer fesyen Inggris Kevin McDaid namun berpisah pada 2011.

Mengenal surrogate mother yang digunakan Mark dan Cailean untuk mendapat momongan, mereka melibatkan ibu pengganti.

Surrogate mother atau yang biasa disebut ibu pengganti, adalah seorang perempuan yang meminjamkan rahim untuk membantu pasangan suami istri mendapatkan keturunan.

Hal ini sebetulnya sudah lumrah dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa, akan tetapi hal ini juga didampingi oleh perjanjian hukum.

Akibatnya, masyarakat tidak dapat seenaknya menggunakan cara ini untuk memperoleh keturunan.

Perlu diingat pula, praktik surogasi dilarang di Indonesia. Larangan tersebut termuat dalam peraturan umum mengenai "bayi tabung" pada pasal 16 UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan No.72/Menkes/Per/II/1999 tentang Penyelenggaraan Teknologi Reproduksi Buatan.

Dari kedua peraturan tersebut dapat disimpulkan kalau praktik "ibu pengganti" dilarang pelaksanaannya di Indonesia, dan dipertegas dengan adanya sanksi pidana bagi yang mempraktikkannya (pasal 82 UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). (*)