Berita Sragen Terbaru
Demi Beri Rp 15 Ribu ke Ibu, Nikolas Tak Malu Tiap Hari Bawa Termos Jualan Es Lilin di Sekolah
Cerita dari Sragen : Bukannya Bawa Tupperware, Nikolas Bawa Termos untuk Jualan Es Lilin di Sekolah
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Bersyukurlah karena anak anda mungkin tak perlu menanggung apa yang dilakukan oleh Teguh Nikolas Saputra (10).
Bila anak-anak masa kini kebanyakan membawa wadah minum model terbaru ke sekolah untuk bekal minum, tapi Teguh Nikolas Saputra malah bawa termos berukuran besar.
• Makan di Tempat Wisata Boyolali, Pria Ini Kaget Dapat Tagihan Rp 587 Ribu, Ini Penjelasan Manajemen
• Terungkap Video Viral Truk Nyelonong Lewat di Tenda Pernikahan Terjadi di Sragen, Ini Penjelasannya
Tiap hari, bocah yang akrab dipanggil Nikolas itu, membawa termos ke sekolah.
Termos yang biasa dipakai sebagai wadah es batu itu dibawa Teguh, karena dia nyambi berjualan es lilin di sekolah.
Kepada TribunSolo.com, Nikolas mengaku tak malu melakukan hal ini.

Uang hasil dagangan, dia gunakan untuk membantu ibunya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Nikolas panggilan akrabnya mengaku sudah berjualan sejak kelas 3 Sekolah Dasar (SD) untuk membantu perekonomian keluarga.
"Saya tidak malu berjualan," papar Nikolas pada TribunSolo.com, Selasa (8/10/2019).
Setiap bersekolah dia bukan hanya membawa tas berisi buku namun juga termos es berwarna biru yang dia bawa dari rumahnya ke sekolah.
Satu es lilin atau es kucir yang dia jual seharga Rp 500 dan nasi kucing Rp 1000.
Setiap hari Nikolas bisa membawa Rp 15 ribu dari hasil jualannya untuk membantu perekonomian keluarga mereka
Ayah Nikolas merupakan seorang pedagang bakso yang merantau di luar kota.
Sementara ibunya, bekerja serabutan.
Nikolas bersyukur, tak ada teman-temannya yang mengolok-olok.
Tetangganya juga sudah mengetahui kegiatan berjualan di sekolah maupun luar sekolah.
"Kalau di rumah pas nonton tv gitu juga ada yang beli, saya layani juga," papar Nikolas pada TribunSolo.com, Selasa (8/10/2019).
Bagi Nikolas membantu orang tua tidak perlu ada rasa malu.
Apalagi sudah satu tahun terakhir ini dia berjualan untuk menopang ekonomi dari keluarganya.
Selama berjalan es lilin dan nasi kucing di Sekolahan ini Nikolas malah bangga dan senang.
Apalagi teman-teman Nikolas malah menjadi pelanggan tetap.
"Saya senang dan teman-teman tidak ada yang godain (membullly) semuanya mendukung," kata Nikolas.
Rata-rata jualannya juga setiap hari habis dan pulang membawa termos kosong.
Ingin Jadi Tentara
Teguh Nikolas Saputra (10) siswa di SDN Banyurip 3 yang berjualan bantu perekonomian keluarga bercita - cita menjadi Tentara.
Teguh Nikolas Saputra (10) walaupun saat ini hidup pas-pasan dan harus membantu perekonomian keluarga untuk hidup ternyata memiliki cita-cita yang tinggi.
Nikolas ingin menjadi seorang TNI yang melindungi kedaulatan bangsa Indonesia.
Bagi Nikolas sosok tentara memiliki tempat khusus di hatinya dan akan berusaha untuk mencapai cita-cita tersebut.
"Saya cita - cita jadi tentara," kata Teguh Nikolas Saputra.
Hal tersebut dia katakan tanpa ragu dan mantap.
Guru SDN Banyurip 3 yang saat wawancara dengan TribunSolo.com ikut mengangguk dan tersenyum mendengar cita - cita tersebut.
Sebab, cita -cita Nikolas juga termasuk positif dan baik.
Sementara itu, soal pelajaran yang paling Nikolas sukai adalah pelajaran matematika saat di Sekolah. (*)