Begini Reaksi Kader di Daerah Melihat Ketua Umum Prabowo Lakukan Safari Politik ke Kubu Pemerintah
Sinyal Partai Gerindra bakal masuk ke pemerintah semakin kuat hal ini ditandai dengan safari yang dilakukan Prabowo Subianto.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sinyal Partai Gerindra bakal masuk ke pemerintah semakin kuat.
Terlebih Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto beberapa hari ini melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh, di antaranya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno menanggapi isu yang bergulir tersebut.
Menurut Ardianto, bergabungnya partai Gerindra ke pemerintahan dapat dilihat sebagai upaya penghilangan kesan permusuhan antara pendukung Jokowi dengan pendukung Prabowo.
"Pak Prabowo Subianto itu merapat ke pemerintah tujuannya adalah untuk kepentingan bangsa, agar tidak selalu berkembang ada ini 01, 02," tutur Ardianto kepada TribunSolo.com, Senin (14/10/2019).
"Kalau sudah Ketum bergabung, secara otomatis semua itu selesai, yang jadi kepentingan bapak adalah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," imbuhnya membeberkan.
• Ditanya Partai Gerindra Oposisi atau Ikut Pemerintah, Prabowo-Paloh Lantas Berpelukan
• Prabowo Temui Surya Paloh, Kedua Tokoh Itu Ngobrol Santai Sambil Bersantap Semeja
Ardianto memaklumi keputusan Gerindra untuk merapat ke pemerintahan akan memunculkan sejumlah pertentangan.
"Walaupun itu ada pertentangan, ada yang tidak setuju, itulah politik," ujar Ardianto.
Soal jadi atau tidaknya Gerindra merapat, Ardianto mengungkapkan, keputusan final soal itu akan disampaikan Prabowo dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai di Hambalang, Bogor pada Rabu (16/10/2019).
"Masih hari Rabu, rakernas hari Rabu, jadi nanti Ketum menyampaikan ke kader, pidato di hadapan semua kader di Rakernas pada hari rabu itu sampai selesai, kenapa seandainya betul betul Perindra bergabung ke pemerintah," tutur Ardianto.
"Itu akan kejawab di Rakernas besok," tambahnya.
Tidak Melunak
Ardianto menolak anggapan Gerindra akan melunak bila bergabung ke pemerintah.
"Justru tidak, kemarin kita di luar pemerintahan kita sudah merasakan, kalau seperti sekarang ini, dengan bergabungnya Gerindra masuk di pemerintahan mewarnai pemerintahan," kata Ardianto.
Ardianto menuturkan, bidang pertanian bisa menjadi warna yang diberikan bila bergabung nanti.
• Saat Jokowi dan Prabowo Rukun Naik Becak Bareng di CFD Solo
• Eks Ketua Seknas Prabowo - Sandi Boyolali Nyatakan Maju Calon Bupati Independen Boyolali
"Selama ini kan berjalan kurang bagus, contoh pertanian, di Gerindra itu untuk pertanian sangat menguasai," papar Ardianto.
"Suruhlan bergabung ke pemerintahan ada pertanian, selama ini dikatakan impor beras, lama lama nanti kita akan rubah dinamika seperti itu, mewarnai seperti itu," imbuhnya.
Perihal jatah kursi menteri, Ardianto menyerahkan setiap keputusan kepada Jokowi.
"Kalau jatah kursi hak prerogatif seorang presiden, yang penting Ketum kami sekali lagi NKRI diutamakan, dikembalikan lagi persatuan bangsa yang sempat pecah antara 01 dan 02," ujar Ardianto.
"Kondisi ini diteruskan ada 01 dan 02, negeri ini akan semakin carut marut, semakin egosentri kedepankan dan tidak melihat kedepan jauh, akan terjadi perpecahan negeri ini," imbuhnya menekankan. (*)