Sandiaga Tulis 'Saya Kembali' & Tunjukkan Kaus Gerindra Sinyal ke Pemerintah?, Ini Analisis Pengamat
Setelah lama 'menghilang' dari hiruk pikuk politik pasca Pilpres 2019, Sandiaga S Uno menyatakan kembali dan tunjukkan kaus bertulis Gerindra.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Setelah lama 'menghilang' dari hiruk pikuk politik pasca Pilpres 2019, Sandiaga S Uno tampak menyatakan kembali dengan memposting video dia tengah melepas kemeja batik dan menunjukkan kaus bertulis 'Gerindra'.
Bahkan video tersebut diiringi backsound Superman.
Sandiaga tampak menuliskan caption kata dengan huruf balok atau besar 'SAYA KEMBALI'.
Adapun makna postingan mantan calon wapres yang berpasangan dengan capres Prabowo Subianto itu diprediksi oleh Pengamat Politik dan Ketatanegaraan dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto sebagai sebuah 'sinyal'.
"Boleh jadi sinyal ke pemerintahan," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (15/10/2019).
• Pastikan Tak Akan Jadi Cawagub DKI Lagi, Sandiaga Uno: Sudah Jatahnya PKS
• Sandiaga Uno Pertanyakan soal Biaya Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur
Dosen Fakultas Hukum (FH) itu memaparkan, dugaan itu karena sangat berdekatan dengan momentum pertemuan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra bersama sejumlah tokoh.
Di antaranya bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan rival dalam Pilpres 2019, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) hingga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Karena kedatangan Prabowo yang diundang Jokowi ke istana, memberi sinyal kuat Gerindra akan bergabung di pemerintahan," terang dia.
Terlebih comeback-nya Sandiaga S Uno yang merupakan orang dekat Prabowo Subianto dengan memamerkan kaus Gerindra ke publik atau warganet, sebuah kejutan.
"Sandiaga adalah salah satu kandidat kuat yang didorong Gerindra duduk di salah satu kementerian," jelas dia.
Namun menurut Agus, tentu Jokowi hati-hati ketika memasukan lawan dalam Pilpres 2019 di pemerintahannya karena akan berdampak pada ketidakpercayaan pemilih pada Jokowi.
• Cak Imin Sebut Gerindra Makmum Masbuq, Waketum PKB Jelaskan Maksudnya
• Begini Reaksi Kader di Daerah Melihat Ketua Umum Prabowo Lakukan Safari Politik ke Kubu Pemerintah
"Karena pemilih, memilih Jokowi itu dengan pertimbangan rasional soal visi misinya," paparnya.
"Tetapi ketika memasukkan lawan dalam pemerintahannya pasca terpilih (presiden) berarti mencampuradukkan visi misinya Jokowi dengan visi misi lawan dalam pemerintahan," aku dia menekankan.
Dikhawatirkan lanjut dia, akan dianggap sebagai ketidakkonsistenan dan akan menggerogoti wibawa pemerintahan Jokowi bersama Ma'ruf Amin.
"Lebih dari itu, jika Sandiaga masuk kabinet bukan tidak mungkin jadi batu sandungan PDIP, karena Sandiaga bisa jadikan posisi menteri jadi ajang kampanye persiapan Pilpres 2024," ungkapnya.
"Padahal dipastikan PDIP juga telah menyiapakan capres, maka masuknya Sandiaga akan menjadi beban Jokowi," ujar dia. (*)