Berita Sukoharjo Terbaru
UMS Siap Kirim Jurnal Internasional dan Dosen ke Malaysia Untuk Kejar World Class University
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) saat ini tengah serius mengejar World Class University.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawam TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) saat ini tengah serius mengejar World Class University.
Untuk merealisasikan hal itu, UMS siap mengirim seribu jurnal internasional ke Malaysia, yang ditargetkan rampung pada tahun depan.
Menurut Wakil Rektor 1 UMS, Dr Mohammad Dai, setiap tahun, UMS mematok target bisa meloloskan 500 artikel ilmiah internasional.
"Sampai tahun ini sudah ada 423 jurnal internasional, sebagian lagi masih proses."
• Polres Sukoharjo dan BEM Univet Salurkan 8000 Air Bersih ke Weru, Sukoharjo
"Target tahun 2020 tambah 500 lagi jurnal terindeks scopus, jadi ada 1000 jurnal," katanya saat membuka workshop penulisan artikel ilmiah internasional di Gedung Siti Walidah UMS, Sukoharjo, Senin (14/10/2019).
Sejumlah program telah disiapkan untuk mencapai target tersebut, seperti mendorong penelitian dengan pendampingan dan pendanaan, dan memberikan reward berupa insentif kinerja dan kenaikan pangkat.
Bahkan UMS juga mengundang Prof Dr Uda Hashim dari Universiti Malaysia Perlis, untuk program workshop artikel ilmiah internasional.
Prof Uda Hashim salah satu maestro jurnal ilmiah internasional, tercatat dalam 5 tahun ia menghasilkan 700 jurnal internasional.
Selain itu, UMS juga akan mengirimkan doaen ke Malaysia untuk mengikuti pelatihan pembuatan jurnal ilmiah internasional.
• Manuver Politik Gerindra Jelang Pelantikan Presiden, Bekal Pilpres 2024?
• Potret Transformasi Sulli Eks f(x) Sejak Kecil Hingga Sebelum Ditemukan Tewas Gantung Diri
Menurut staf UMS bidang peningkatan publikasi, Waluya, bulan Oktober ini UMS akan mengirimkan 91 dosen ke Malaysia.
"Tahap kali ini ada 91 dosen yang akan dikirim ke Malaysia, targetnya masing masing dosen menghasilkan dua jurnal jelasnya.
Para dosen yang dikirim ke Malayasia ini juga diwajibkan untuk mendamping 10 dosen lainnya untuk menghasilkan jurnal internasional.
"Kami berharap bisa memenuhi target tahunan tersebut," pungkasnya.
(*)