Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Disodori Video Taufik, Pebulutangkis Cilik Satu Huruf 'N' Asal Karanganyar Idolakan Kevin Sanjaya

Pebulutangkis cilik asal Karanganyar bernama unik hanya satu huruf N (9) mengidolakan Kevin Sanjaya, karena permainannya cepat dan semangatnya tinggi.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Pebulutangkis cilik bernama unik hanya satu huruf N saat Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 yang digelar PB Djarum di Gor RM Said, Karanganyar, Minggu (27/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pebulutangkis cilik asal Kabupaten Karanganyar bernama unik hanya satu huruf N (9) sering disarankan ayahnya, Wahono untuk menonton permainan pebulutangkis profesional lewat video Youtube.

Taufik Hidayat menjadi sosok pebulutangkis yang sering disarankan untuk ditonton.

"Saya minta untuk buka Youtube buat lihat permainan pemain dunia," ujar ayah N, Wahono kepada TribunSolo.com saat mendampingi anaknya dalam Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 yang digelar PB Djarum di Gor RM Said, Karanganyar, Minggu (27/10/2019).

"Taufik Hidayat bisa menjadi ilmu pengetahuan dalam bermain bulutangkis," tambahnya.

Wahono mengungkapkan, N masih kurang familer dengan nama Taufik Hidayat, sehingga kurang tertarik.

"Taufik Hidayat dia belum begitu tahu permainannya karena beda era," ujar Wahono

"Sekarang dia itu mengidolakan Kevin Sanjaya, katanya karena permainannya cepat dan semangatnya tinggi," imbuhnya.

Orangtua Ceritakan Asal Usul Namai Anak Satu Huruf N, Sebut Terinspirasi Bung Karno, Ini Kisahnya

Unik, Ada Peserta Bernama Hanya Satu Huruf N Ikut Audisi Beasiswa Djarum di Karanganyar

N membenarkan hal tersebut ia mengidolakan Kevin Sanjaya untuk sektor ganda putra.

"Kalau ganda, aku sukanya Kevin Sanjaya, tapi kalau single-nya Antonius Ginting," tutur N

"Karena semangatnya tinggi, sama permainannya cepat," tambahnya

N mengungkapkan ia sudah menyukai dua pebulutangkis Indonesia sejak duduk di kelas 3 SD.

"Sejak kelas 3 SD," ujarnya.

N mulai menyukai olahraga tepok buluk itu semenjak berlatih dengan Wahono di halaman rumah mereka yang berada di Dusun Suruh Kalong RT 04/ RW 07, Kelurahan Pandean, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar.

"Awalnya, tamplekan (bulutangkis) di rumah," kata Wahono

Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis PB Djarum 2019 Digelar di Karanganyar, Catat Jadwalnya

Orang Tua Atlet PB Djarum Klaten Kecewa Pergantian Nama Brand

"Saya lihat ternyata bisa terus saya daftarkan ikut klub," imbuhnya.

Wahono mengungkapkan, ia mendaftarkan N saat masih duduk kelas 2 SD.

"Waktu daftar saya kaget ternyata ada yang lebih kecil dari anak saya, ada yang kelas satu sudah latihan," ungkap Wahono.

"Awalnya itu mai saya daftarkan waktu kelas tiga tapi saya pikir sudah telah jadinya kelas dua," tambahnya.

Wahono menuturkan, ia dan istrinya, Partini terus mendukung perkembangan N di dunia bulutangkis.

"Saya (siapkan) raket enam, sepatu dua pasang," tutur Wahono.

"Tetapi kami selalu mengusahakan semua fasilitas terpenuhi, sehingga bisa dimanfaatkan N untuk perkembangannya," imbuhnya.

Partini mengungkapkan, ia dan suaminya harus banting tulang dalam membiayai itu.

"Les badminton terkadang diewagi nggolek (dibantu nyari) pinjaman, kalau belum punya uang yang cukup," ungkap Partini.

Untuk diketahui, Wahono dan Partini saat ini bekerja sebagai guru SD. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved