Pilkada Solo 2020
Berkat Gibran, Calon Muda Bermunculan di Pilkada Solo, yang Tua Saatnya Pensiun? Ini Kata Pengamat
Kemunculan kaum muda ke dalam panggung Pilkada Solo 2020 dinilai menjadi energi positif sebagai proses penyerahan tongkat estafet kepemimpinan.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
“Dalam pencalonan tidak muncul orang muda, karena orang muda tidak ikut menggodok,” ucap Agus.
• Gibran Temui Ketua Umum PDIP Megawati, Reaksi Achmad Purnomo: Saya Serahkan ke Partai Saja
• Tanggapi Puan Maharani yang Sebut Peluang Gibran Terbuka di Pilkada Solo 2020, Ini Penjelasan Rudy
Saatnya yang Tua Pensiun
Agus merasa pesimis orang-orang tua yang ada dalam partai politik berkeingin untuk turun panggung alias pensiun.
Melihat di Solo, calon yang disetorkan oleh DPC PDI Perjuangan Solo merupakan calon-calon tua yakni Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.
“Para elit tua sudah gak zamannya lagi ngungkepi atau ditutup rapat partainya sendiri,” tutur Agus.
“Apalah mereka mau pensiun? kayaknya enggak deh, karena politik itu candu,” imbuhnya.
Agus mengatakan, orang-orang yang telah berkuasa lama memiliki kecenderungannya sendiri.
“Orang berkuasa prinsipnya dua, yakni memperluas kekuasaan dan mempertahankan kekuasaan,” kata Agus menegaskan.
“Elit politik itu ingin selalu berkuasa,” tambahnya menekankan.
Agus khawatir kecenderungan itu dapat menjadi contoh yang kurang baik bagi anak-anak muda.
“Yang begini ini, contoh buruk bagi anak muda,” jelasnya.
• Puan Maharani Sebut PDI-P Belum Resmi Ajukan Calon Wali Kota Solo, Bagaimana Kans Gibran?
• Dukung Gibran Maju Pilkada Solo 2020, Tukang Potong Rambut Ini Anggap Pemerintahan Kini Monoton
“Orang-orang tua politik terkesan tidak memberikan ruang,” tandasnya.
Untuk itu menambahkan, seperti halnya kemunculan Gibran sebagai anak muda yang sukses dalam karir entrepreneur-nya dan manajemen karyawannya di berbagai daerah di Indonesia, akan memantik anak-anak muda muncul di panggung politik.
Apalagi lanjut dia, Indonesia mengalami bonus demografi di antaranya membludaknya usia produktif antara 17-42 tahun yang dikenal dengan generasi milenial.
"Jadi sudah saatnya yang muda-muda muncul, seperti halnya Gibran dan Paundra," tutur dia.