Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Pilkada Solo 2020

Calon Muda Bermunculan di Pilkada Solo 2020, Demokrat : Orang Tua Harus Legawa, Jadi Penasihat Saja

Calon muda yang terus bermunculan di Pilkada Solo 2020 dinilai sebagai 'warning' akibat lambatnya perkembangan kemajuan kota.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM/ASEP ABDULLAH ROWI
Supriyanto (kanan) mendampingi Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai memberikan keterangan pers di Rumah Makan Taman Sari, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Senin (8/4/2019).  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Calon muda yang terus bermunculan di Pilkada Solo 2020 dinilai sebagai 'warning' akibat  lambatnya perkembangan kemajuan kota.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Solo, Supriyanto menilai pelambatan perkembangan dalam roda pemerintahan di Solo mendorong kaum muda naik panggung.

Di antaranya kemunculan Gibran Rakabuming Raka dan Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara.

"Baik di bidang fisik dan non fisik atau bidang infrastruktur, teknologi, olahraga, budaya, sosial kemasyarakatan," ujar Supriyanto kepada TribunSolo.com, Senin (4/11/2019).

Supriyanto menuturkan, kaum muda akan bereaksi dengan dasar apa yang dirasakan dan dilihat berkaitan soal pemerintahan, sehingga menjadi peringatan bagi kaum tua.

Menurutnya, itu bisa menjadi tantangan bagi mereka untuk merespon perlambatan yang terjadi.

"Sebenarnya semangat mereka ingin tadi menuju ke perubahan, ini warning," tutur Supriyanto.

Berkat Gibran, Calon Muda Bermunculan di Pilkada Solo, yang Tua Saatnya Pensiun? Ini Kata Pengamat

Berkat Gibran, Calon Muda Bermunculan di Pilkada Solo, yang Tua Saatnya Pensiun? Ini Kata Pengamat

"Ingin cepat-cepat supaya hal-hal yang ada di pemerintahan bisa teratasi, bisa ditangani dengan berbagai hal yang sesuai dengan perkembangan zaman," imbuhnya membeberkan.

Supriyanto mengatakan, kemunculan kaum muda adalah keniscayaan dalam panggung politik.

"Karena keberanian dan daya dobrak yang luar biasa tampil berdasar kondisi yang ada," kata Supriyanto.

"Inovasi dan ide-idenya selalu fresh, membangun dan bisa membuka wacana baru, dan itu tidak bisa dilakukan pemerintah kota kemarin," tambahnya.

Oleh karenanya, Supriyanto menuturkan, orang-orang tua lebih baik merestui, memberikan nasihat, dan memotivasi kaum muda untuk maju dalam Pilkada Solo 2020.

PSI Bantu Cari Wakil Wali Kota Solo untuk Dampingi Gibran, Ada Nama Bos Distro, Siapakah Dia?

Dilirik Partai Gerindra, Ketua DPC PDI-P Solo Sebut Cucu Soekarno Paundra Masih Jadi Kader Banteng

"Yang sudah tua merestui ajalah, yang sudah-sudah monoton, dan bersifat melakukan hal-hal kegaiatan rutin," ucap Supriyanto.

"Menjadi pendorong, menjadi sesupuh, menjadi semacam memberikan nasihat-nasihat, memotovasi motivasi kepada kaum muda untuk dapat terjun langsung dan memimpin langsung," imbuhnya.

Supriyanto menekankan, orang-orang tua sudah saatnya menjadi pandita atau panutan dalam panggung politik di Solo.

"Kaya pandita-lah, istilahnya penasihat, tentunya harus legawa, harus dapat mendorong dan motivasi," ujar Supriyanto.

"Yang muda berkesempatan untuk dapat mengembangkan, masih digondeli orang-orang tua, eman-eman," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved