Pelukannya dengan Sohibul Iman Disindir Jokowi, Surya Paloh: Saya Tak Merasa Itu Warning
Bus besar warna putih-hitam dengan logo Partai Nasdem tampak merapat di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rabu (30/10/2019).
"Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman, tadi di holding saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabnya di lain waktu dijawab," papar Jokowi.
Sindiran itu nyatanya tak dipermasalahkan oleh Paloh, bahkan tak dianggap sebagai peringatan.
Pasalnya Paloh menganggap pertemuan dengan PKS sebagai hal yang wajar dalam mewujudkan demokrasi yang maju dan modern.
"Saya tak merasa itu dianggap suatu warning, saya pikir itu terlalu naif," kata Surya Paloh.
Pria berusia 68 tahun itu mengaku belum bertemu empat mata dengan Jokowi.
Tapi Paloh menegaskan terus menjalin komunikasi yang baik dengan Jokowi, serta akan menjelaskan terkait pertemuan Nasdem-PKS.
"Saya pikir tiap saat saya pasti dalam satu komunikasi intens dengan Presiden Jokowi. Amat sangat, pasti itu (berkomunikasi ke Jokowi terkait pertemuannya dengan Sohibul, -red). Tapi belum ketemu dalam fisik, tapi ketemu dalam batin," kata Paloh.
Psikolog politik, Dewi Haroen, mengatakan sindiran Jokowi kepada Paloh merupakan peringatan keras.
Budaya Jawa yang melingkupi personality (kepribadian) Jokowi sudah tak terlihat dalam gestur dan pernyataannya saat menyindir Paloh.
Bahasa Jokowi yang seringkali memiliki makna tersirat, berubah menjadi memiliki makna tersurat.
Ditambah lagi, Jokowi secara jelas menggunakan gestur tangan memeluk dan memberikan penekanan jika Nasdem masih berada dalam koalisi.
"Jadi interpretasi saya, ini tidak sekedar gestur lagi. Karena gestur itu kan sinyal, nah ini bukan sinyal lagi tapi sudah peringatan keras," kata Dewi.
Jokowi dinilai sudah terbawa perasaan dan tak sabar menyampaikan peringatannya pada Paloh.
Terbukti sindiran itu disampaikan di hadapan orang-orang dan kepada Paloh secara langsung.
"Kalau politis kan lebih menutup diri, tidak menggunakan kata-kata tersurat tapi ini sudah masuk ke perasaan Jokowi, terbukti dari gestur pelukan, ucapan dan tindakan Jokowi terlihat jelas. Jadi disini sudah bukan politis yang bermain, tapi perasaan," kata Dewi.