Remaja di Wonogiri Diperkosa Ramai-ramai Sampai Hamil, Pelaku 'Hanya' Diminta Santuni Rp 7,5 Juta
Remaja di Wonogiri Diperkosa Ramai-ramai Sampai Hamil, Pelaku 'Hanya' Diminta Santuni Rp 7,5 Juta
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Seorang bocah di bawah umur asal Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri, yang diketahui berinisial NA (16), menjadi korban kejahatan seksual.
NA dicabuli oleh sejumlah orang, hingga saat ini kondisinya hamil.
• Berdalih untuk Tes Keperawanan, Seorang Pria di Jombang Nekat Perkosa Saudara dan 8 Orang Lainnya
• Sadis, Seorang Gadis di Cegat di Tengah Sawah dan Dianiaya hingga Diperkosa Lima Orang
Meski demikian, baru terungkap, kasus ini tidak dilaporkan kepada pihak berwajib, melainkan diselesaikan dengan cara mediasi.
Menurut Camat Nguntoronadi, Sriyono, mediasi dilakulan pada akhir September lalu oleh Kapala Desa setempat dan pihak kecamatan.
"Mediasi dilakukan bukan untuk menyelesaikan masalah, tapi utamanya untuk meredam massa agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Sriyono, kepada TribunSolo.com, Jumat (8/11/2019).
Dalam mediasi itu, para pelaku disepakati membayarkan sejumlah uang.
Uang tersebut digunakan untuk keperluan medis korban.
"Awalnya diminta bayar Rp 50 juta, tapi karena ekonomi mereka (pelaku pemerkosaan) yang tidak mampu, disepakati Rp 7,5 juta (per kepala, Red)," jelasnya.
Saat proses mediasi, tak ada pihak yang mau bertanggungjawab menikahi korban.
Alasannya, para pelaku kebanyakan telah berkeluarga.
Setelah proses mediasi selesai, pihak kecamatan menyerahkan kepada pihak desa untuk menyelesaikan masalah ini.
Namun, sebelum masalah ini selesai, unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas PPKBP3A Wonogiri juga menghendus masalah ini dan melaporkan ke Bupati Wonogori, Joko Sutopo.
Kasus ini kemudian dibawa ke ranah hukum, yang ditangani langsung oleh Polres Wonogiri.
"Setelah mediasi, kita serahkan lagi ke Pemdes untuk menyelesaikan masalah ini,"