Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Begini Kondisi Siswa SMP di Pekanbaru yang Dibully, Diancam dan Dianiaya hingga Patah Tulang Hidung

Nasib malang dialami FA, siswa SMPN 38 Pekanbaru, Riau. Korban dibully dua orang teman sekelasnya.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
(Dok. Postingan FB Rani Chambas)
Siswa SMP yang menjadi korban bully dirawat di rumah sakit di Pekanbaru, Riau, Kamis (7/11/2019). 

TRIBUNSOLO.COM -  Nasib malang dialami FA, siswa SMPN 38 Pekanbaru, Riau.

Korban dibully dua orang teman sekelasnya.

Berdasarkan keterangan paman korban, Muchtar (43), korban selama sekolah ternyata sudah sering dibully dan diancam hingga diperas.

"Dia (korban) sudah sekitar lima bulan sekolah disitu (SMPN 38). Selama dia disitu, uang jajannya dirampas dan diancam supaya tidak ngadu ke orangtuanya," kata Muchtar kepada Kompas.com, Jumat (8/11/2019).

Bahkan, kata dia, setelah korban dibully hingga mengalami patah hidung, Selasa (5/11/2019) siang, pelaku juga mengancam korban supaya tidak mengadu kepada orangtuanya.

Kedua pelaku meminta korban agar mengaku terluka akibat terjatuh.

Clairine Clay Kesal Diminta Segera Nikah oleh Netizen, Joshua Dibully Punya Pacar Cantik

Diminta mengaku terjatuh

"Awalnya dia emang ngaku hidungnya berdarah karena jatuh. Tidak ngaku kalau dia habis dipukul. Mungkin dia takut, karena (pelaku) lebih besar badannya dan tua dari dia," ujar Muchtar.

Namun, sambung dia, setelah diajak cerita dan dibujuk oleh tantenya, barulah korban mengaku dipukul temannya dengan kayu.

Korban mengaku dibully dua orang teman sekelasnya.

Akibatnya, korban mengalami patah hidung.

Sementara itu, Muchtar mengaku mendapat kabar bahwa keponakannya dibully pada saat jam pelajaran berlangsung.

Saat itu ada guru yang sedang mengajar.

Sayangnya, guru yang mengajar tidak merespon dan membiarkan kejadian itu terjadi.

"Katanya saat itu ada gurunya di depan mengajar. Tapi kenapa dibiarkan ribut. Kalau kita dulu ribut aja dikit langsung kena lempar sama penghapus. Tapi kan ini sudah ribut tapi kenapa tidak dilerai. Dan kataya guru itu tidak mau disalahkan," sebut Muchtar.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved