Miris, Gadis 13 Tahun Ini Dilecehkan Suaminya di China, Kabur ke Pria Lain tapi Kembali Dilecehkan
Seorang gadis berusia 13 tahun asal Kamboja diselamatkan setelah dilecehkan oleh dua " suami" di kawasan pusat China.
TRIBUNSOLO.COM, WUHAN - Seorang gadis berusia 13 tahun asal Kamboja diselamatkan setelah dilecehkan oleh dua " suami" di kawasan pusat China.
Remaja yang diidentifikasi bernama Lun Ang Mary berhasil kabur dari rumah pria kedua di distrik Yangxin, Provinsi Hubei, awal Oktober lalu.
Dilaporkan Hubei Daily via SCMP Selasa (12/11/2019), gadis 13 tahun itu diselamatkan oleh pengguna jalan yang segera melapor ke polisi.
Dibantu polisi perbatasan dan Kedutaan Besar Kamboja di Beijing, Lun dilaporkan bisa kembali ke kampung halamannya pada pekan lalu.
• Cerita Wanita Mengaku Dulu Hidupnya Berantakan, Lalu Datang Anang-Ashanty yang Ia Sebut Malaikat
Tanpa kartu identitas dan harus dibantu penerjemah, Lun mengungkapkan seorang perempuan paro baya di Kamboja membujuknya pada Februari lalu.
Si perempuan menuturkan, Lun bakal dijanjikan menikah dengan "pria baik" yang akan mengajarinya bahasa China dan membantunya mendapat pekerjaan.
Lun pun menyetujui dan menyeberang ke Negeri "Panda", di mana dia berakhir di rumah "suami" pertama yang melecehkannya selama enam bulan.
Setelah itu dia kabur dan menemui "suami" kedua yang ditemuinya secara daring.
• Penyanyi Terkenal Ini Ditangkap Polisi karena Mabuk & Berkelahi, Skandal Foto Intim Kembali Diungkit
Tetapi, dia kembali dilecehkan sebelum lari dan diselamatkan pengguna jalan.
Berdasarkan laporan media setempat, selama berada di rumah pria kedua, ponsel Lun sempat disita untuk mencegahnya mencari bantuan.
Remaja itu menuturkan, dia memutuskan keluar setelah dilecehkan lebih dari sebulan, dan bertemu dengan orang asing ketika kabur.
Orang itu tidak mengerti bahasanya.
Jadi, dia menelepon polisi.
• Beredar Video Seks Tiga Pria Satu Wanita di Media Sosial, Bikin Heboh Masyarakat Garut
Otoritas menyatakan, Lun tidak ingat di mana alamat maupun dua pria yang melecehkannya.
Menteri Keamanan Publik China menuturkan Juni lalu, sebanyak 1.100 "pengantin" ilegal, dengan 17 di antaranya di bawah umur, diselamatkan.