Berita Terbaru Sukoharjo
Tolak Premi BPJS Kesehatan Naik, Ini Hasil Audiensi Perwakilan Buruh dengan Anggota DPRD Sukoharjo
Sebanyak 15 orang perwakilan buruh dipersilakan oleh anggota DPRD Sukoharjo untuk melakukan audiensi.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Sukoharjo, Maya, enggan mengomentari perihal audiensi ini.
"Langsung ke BPJS (Kesehatan) Solonsaja, datanya disana semua," tutupnya.
Buruh Tolak Kenaikan Premi BPJS Kesehatan
Rencana kenaikan premi BPJS Kesehatan mendapatkan penolakan dari sejumlah pihak.
Penolakan juga datang dari Forum Peduli Buruh Sukoharjo yang menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Sukoharjo, Rabu (13/11/2019).
Selain melakukan orasi dan membentangkan berbagai tulisan penolakan rencana kenaikan premi BPJS Kesehatan, aksi demo juga dilakukan dengan membuat mini drama teaterikal oleh beberapa peserta aksi demo.
Drama teaterikal diperankan empat orang, satu di antaranya dikafani layaknya seorang mayat.
Satu orang lainnya diikat dengan menggunakan rantai oleh dua orang yang menggambarkan sebagai BPJS dan penguasa.
Menurut Ketua Forum Peduli Buruh Sukoharjo, Soekarno, drama teraterikal itu merupakan sebuah bentuk sindiran jika Premi BPJS Kesehatan jadi naik.
"Itu menggambarkan ketika BPJS Kesehatan jadi menaikan preminya, yang secara perlahan membunuh masyarakat," katanya.
Menurutnya, BPJS harusnya memperbaiki layanan terlebih dahulu, bukan justru menaikkan preminya.
Dia menambahkan, dalam aksi ini, kaum buruh membawa dua tuntutan lainnya, menolak rencana revisi UU Nomor 13 tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan.
Serta menuntut pemerintah segera merevisi PP nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan. (*)