Kebakaran Gunung Lawu
BREAKING NEWS : Kebakaran di Gunung Lawu, Saat Jalur Pendakian Ditutup, Ada 71 Pendaki Belum Turun
BREAKING NEWS : Gunung Lawu Terbakar, Masih Ada 71 Pendaki yang Belum Turun. Mereka akan segera dijemput oleh tim evakuasi.
TRIBUNSOLO.COM - Jalur pendakian Gunung Lawu ditutup sejak Jumat (15/11/2019), akibat adanya titik api di Dusun Bedagung, Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan.
Mandor Wisata Cemorosewu, Perhutani BKPH Lawu Ds, Paijo, mengatakan, ditutupnya pintu jalur pendakian Puncak Lawu di Cemorosewu itu untuk alasan keamanan pendaki.
• Kebakaran Hutan Gunung Lawu Capai 10 Hektare, Diduga Karena Adanya Aktivitas Pembuatan Arang
• Imbas Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Lawu Jalur Candi Cetho Kembali Ditutup
"Demi melindungi pendaki, kami memutuskan menutup jalur pendakian lewat Cemorosewu, sampai waktu tidak terbatas. Pintu pendakian kami tutup pada Jumat (15/11/2019) sekitar pukul 20.00," kata Paijo.
Paijo mengatakan, ketika pintu jalur pendakian Gunung Lawu ditutup, Gunung Lawu masih ada sekitar 71 pendaki di Gunung Lawu.
Mereka akan segera dijemput oleh tim evakuasi.
"Karena kondisi cuaca di puncak Gunung Lawu tidak bisa diprediksi, seperti yang terjadi tahun lalu. Karenanya, pendaki yang masih di atas, akan kami jemput. Demi keamanan pendaki," tandas Paijo.
Sementara itu, kabar terbaru dua titik api yang melalap pohon pinus di hutan produksi di Dusun Bedagung, Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan, sudah berhasil dijinakkan tim gabungan.
Hal tersebut disapaikan oleh anggota relawan Paguyuban Giri Lawu, Jatmiko Wicaksono, kepada TribunSolo.com.
"Titik api sudah padam hari ini," ujar Jatmiko, Sabtu (16/11/2019).
Jatmiko juga mengatakan, seluruh pintu pendakian memang ditutup, sehingga tidak ada pendaki yang bisa masuk Gunung Lawu.
Tapi, ia mengaku tidak bisa memastikan, apakah masih ada pendaki yang belum turun dari Gunung Lawu saat ini.
Menurutnya, memang masih ada kemungkinan pendaki yang belum turun di saat terjadi kebakaran di Gunung Lawu.
"Masih ada kemungkinan (pendaki belum turun). Kita tidak mau gegabah, takutnya pendaki panik dengar berita kebakaran,"
Meski demikian, menurut analisanya, jalur pendakian semestinya masih aman, karena jauh dari titik api.
"Kami rasa jalur pendakian masih aman. Cuma berhubung himbauan dari Perhutani untuk menutup jalur, kita ikuti arahan dari Perhutani untuk penutupan jalur," ujar Jatmiko.
Meski titik api padam, Perhutani sendiri memutuskan untuk tetap menutup pintu jalur pendakian Cemorosewu, Desa Ngancar, Plaosan, Magetan.
Akibatnya, sejumlah pendaki yang datang dari berbagai daerah seperti Situbondo, Pasuruan, Sidoarjo, Solo dan Semarang, secara rombongan maupun perorangan yang ingin mendaki ke Gunung Lawu terpaksa harus balik kucing.
"Sebenarnya kami ingin muncak di Gunung Merapi, tapi di sana tutup dan kami memutuskan muncak di Gunung Lawu. Tapi di sini ternyata ditutup juga," kata Iwan, yang mengaku datang bersama rombongan dari Pasuruan kepada Surya.co.id, Sabtu (16/11/2019).
Karena semua ditutup, Iwan mengaku, ia bersama teman-temannya memutuskan untuk kembali ke Pasuruan dan akan kembali muncak di Gunung Lawu bila pintu pendakian sudah di buka kembali.
"Kalau kami menunggu, dibukanya pintu jalur pendakian kapan tidak jelas. Lebih baik, kita pulang saja ke Pasuruan. Kalau ditunggu juga tidak jelas kapan dibuka, padahal bekal kami pas-pasan,"ujarnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Khawatir Timbul Titik Api Baru, Perhutani Tutup Pintu Jalur Pendakian Gunung Lawu di Cemorosewu