Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jelang Pilkada 2020, Polri Petakan Daerah Rawan Gangguan Keamanan 

pemetaan ini bertujuan mengidentifikasi potensi terjadinya isu-isu yang dapat menimbulkan gangguan keamanan

Editor: Eka Fitriani
KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA
Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Ekonomi sekaligus Ketua Satgas Nusantara Irjen Gatot Eddy Pramono dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/3/2018) 

TRIBUNSOLO.COM - Ketua Satgas Nusantara, Irjen (Pol) Gatot Eddy Pramono, mengatakan pihaknya sedang memetakan daerah rawan gangguan keamanan pada Pilkada 2020.

Menurut Gatot, pemetaan ini bertujuan mengidentifikasi potensi terjadinya isu-isu yang dapat menimbulkan gangguan keamanan, khususnya terkait isu primordialisme dan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

Setelah 9 Jam Diperiksa Polisi Majalengka, Anak Bupati Majalengka Akhirnya Ditahan 

Sempat Dirahasiakan, Kartika Putri Akhirnya Mengungkap Wajah Putri Pertamanya, Hidungnya Mancung!

"Kita saat ini sedang memetakan khusus untuk menghadapi pilkada 2020 ada 270 daerah penyelenggara pilkada. Nah nanti satgas ini bersama-sama tim dari Mabes Polri dan Polda akan me-mapping daerah mana saja, kemudian kita akan ambil langkah-langkah, " ujar Gatot di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).

Adapun langkah-langkah yang akan diambil disesuaikan dengan kerawanan apa yang dihadapi di daerah itu. "Satu daerah dengan daerah lain itu tidak akan sama nanti penanganannya," lanjut Gatot. Gatot menuturkan, saat ini pihaknya belum bisa mengungkapkan daerah yang dianggap rawan gangguan keamanan.

Rencananya, pengumuman daerah-daerah rawan disampaikan pada Januari 2020. "Nanti mungkin Januari kita sudah tahu mana yang rawan, apakah itu rawan terkait dengan agama, suku atau politik identitas lainnya. Ini yang akan kita tangani nanti," tegas Gatot.

Lebih lanjut Gatot mengungkapkan ada sejumlah langkah yang akan dilakukan untuk menangani potensi rawan gangguan keamanan. Pertama dengan menggunakan media.

"Kami melakukan tindakan kontra naratif, yang mana ketika muncul narasi-narasi negatif kita harus memberikan informasi kontra tetapi yang positif. Narasi -narasi yang positif," kata Gatot. Kedua, Satgas Nusantara juga akan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi dan lain sebagainya untuk memberikan pencerahan untuk meminimalisasi potensi gangguan keamanan.

Ketiga, melakukan kegiatan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat di daerah. Tujuannya, supaya masyarakat juga tidak selalu terjejali dengan isu politik. "Masyarakat bisa beraktivitas dengan kegiatan yang ada dan juga bisa meregangkan dari pikiran politik sehingga suhu politik tidak semakin memanas. Karena kan suhu politik itu nanti akan menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat," tutur Gatot.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Polri Petakan Daerah Rawan Gangguan Keamanan Terkait Pilkada 2020

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved