Diduga Lakukan Kekerasan pada Siswanya, Seorang Guru Dilaporkan ke Polisi
Oknum guru di SMP Negeri 4 Kota Pekanbaru, Riau, berinisial D, dilaporkan ke polisi karena diduga menampar salah seorang siswanya.
"Memang pernah anak saya ketahuan bawa liquid itu. Tapi itu liquid kosong, buat gaya dia saja. Saya juga sudah datang ke sekolah untuk menyelesaikan masalah itu," kata Lauren.
Namun, saat itu dia tidak bertemu langsung dengan oknum guru tersebut.
Sehingga dia bertemu dengan guru lainnya untuk membicarakan masalah anaknya yang kedapatan bawa botol liquid vape.
Lauren pun menyangka masalah itu sudah selesai. Namun, belakangan anaknya tiba-tiba ditampar oknum guru tersebut.
"Saya pikir masalahnya sudah selesai. Tapi dia (D) malah tampar anak saya. Ini yang saya tidak terima," ujarnya.
Setelah kejadian itu, Lauren mengaku sempat menunggu oknum guru untuk menyampaikan maaf.
"Udah saya tunggu dia datang untuk minta maaf secara langsung atau ditelepon, tapi gak ada," akui Lauren.
Karena tidak ada itikad baik, Lauren akhirnya pergi ke Polsek Limapuluh untuk melaporkan oknum guru tersebut.
Dia mengaku sempat dilarang pihak sekolah untuk membawa masalah itu ke pihak berwajib.
Sebab, sekolah meminta diselesaikan secara damai.
"Saya diam-diam buat laporan ke polsek," sebutnya.
Lauren meminta pihak sekolah untuk mengeluarkan oknum guru yang menampar anaknya. Dan dia berharap kejadian itu tidak terjadi lagi.
"Saya maunya dia (D) dikeluarkan dari sekolah. Kalau soal maaf, sebagai manusia biasa saya maafkan, tapi proses hukum tetap berjalan," ucapnya.
Lauren juga berharap kepada kepolisian untuk memproses kasus tersebut, supaya ada efek jera ke depannya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Limapuluh, Iptu Zulfikrianto membenarkan adanya laporan tindak kekerasan terhadap anak di bawah umur.