Berita Viral Boyolali
Ada Warganya Tinggal di Bekas Kios Mangkrak Dekat TPS di Pasar Simo Boyolali, Ini Kata Pemerintah
Pendapat pemerintah daerah soal ada warganya menghuni kios di Pasar Simo Boyolali bersama dua anaknya yang masih bocah selama bertahun-tahun ini.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Bertahun-tahun lamanya Sri Marfuah (50) dan suaminya Sarmin (52) mengajak kedua anaknya yang masih bocah, Yulianti (14) dan Novitasari (10) tinggal di bekas kios yang mangkrak dan rusak di lingkungan Pasar Simo.
Namun sejak suaminya meninggal, Juni 2019 lalu, kini mereka tinggal hanya tiga orang saja di kios yang berada di Desa Pelem, Kecamatan Simo, Boyolali.
Kondisinya memperihatinkan, karena ruangan berukuran 2x3 meter berjubel dengan berbagai tumpukan barang, di antaranya kasur, almari dan sebagainya.
Bagaimana menurut versi pemerintah daerah?
Camat Simo, Joko Prihanto mengungkapkan, Sri Marfuah merupakan warga Ngaliyan, Kecamatan Simo, Boyolali.
"Jadi ibu Sri Marfuah itu warga Ngaliyan, entah kenapa dulu pokoknya, berumah tangga dia itu terusir dari keluarganya," ungkap Joko kepada TribunSolo.com, Rabu (20/11/2019).
• Kisah Pilu Keluarga Sri & 2 Anaknya, Tinggal di Bekas Kios Mangkrak Dekat TPS di Pasar Simo Boyolali
• Memilukan, Rumah Dijual Mertua, Pasutri dan Empat Anaknya Harus Tinggal di Gubuk Mirip Kandang Ayam
"Yang kakung (suaminya) punya warisan dijual sudah habis, sehingga ndak punya tempat tinggal," imbuhnya membeberkan.
Sri bersama suaminya kemudian dibuatkan rumah di atas selokan pinggir Makam Dusun Ngaliyan belakang Pasar Simo.
Rumah itu berukuran sekitar 2 meter x 3 meter.
"Ada tanah sedikit sisa dari pembangunan bak TPS Sampah Pasar Simo disitu sudah sampai di atas lima tahun, karena dulu bikin rumah dibikinin warga," terang Joko.
"Kesini-kesini suami meninggal sehingga ibu ini tidak bisa memperbaiki rumah yang dibikinin warga, jadikan tidak layak huni, bocor, terus rusak," tambahnya.
Seusai rumah yang dibuat warga sudah tidak layak huni, Sri memilih untuk menghuni kios kosong yang berada di belakang Pasar Simo.
"Disamping rumah, disamping bak sampah banyak kios-kios yang tidak buka atau punya orang belum dipakai usaha," ujar Joko.
"Ada salah satu kios yang terbuka rolling doornya dipakai untuk pindah sampai hari ini," imbuhnya.
• Di Pelantikan Anggota DPRD Klaten, Ganjar Mengimbau Legislatif untuk Fokus Pengentasan Kemiskinan
• Gara-gara Pengantin Pria Kabur, Keluarga Miskin Ini Bingung Bayar Utang Rp 1,6 Miliar ke WO